OPSINTB.com - Selama beberapa hari terakhir ini, gempa menjadi salah satu topik utama di media mainstream hingga medsos, terutama di Indonesia. Tentu yang masih hangat diperbincangkan yakni gempa Maluku Utara dua hari lalu. Sebab kekuatan gempa tergolong besar yakni 7.2 skala richter (sr).
Tak lama, gempa juga terjadi di beberapa daerah. Bahkan ada yang bergetar secara bersamaan.
Terlepas dari bencana gempa yang terjadi sekarang ini, tentu kita masih ingat Gempa Lombok 2018 silam. Rentetan gempa besar hingga mencapai 7 sr itu menelan ribuan korban jiwa dan terluka. Belum lagi sejumlah bangunan yang rata dengan tanah.
Namun di tengah-tengah maraknya informasi gempa yang dirilis situa resmi BMKG selama seminggu terakhir, Lombok belum disambangi gempa. Tapi bukan berarti Pulau Seribu Masjid tenang-tenang saja.
Keresahan demi keresahan, hingga trauma terus membayangi warga Lombok. Ditambah lagi dengan rilis hasil penelitian Ahli Geologi dan Tektonik Amerika Serikat, Prof Roland A. Harris. Ia mengatakan potensi gempa di Selatan Lombok bermagnitudo minimal 9. Bahkan Lombok dapat terkena imbas tsunami dari kekuatan gempa tersebut.
Tak hanya itu, rentetan gempa yang terjadi di sebrang Pulau Lombok dalam beberapa hari terakhir ini semakin memupuk benih trauma. Kini Lombok seolah dikepung gempa.
Sebut saja gempa Sumbawa, NTB, yang terjadi dalam kurun waktu seminggu ini. Gempa berkekuatan 5.5 di Sumbawa hari Sabtu lalu terasa jelas di Lombok. Lalu disusul gempa Australia 6.6 pada hari Minggu. Dengan kekuatan gumpa cukup besar ditambah jarak Australi dengan Pulau Lombok hanya 2.611 km, gempa cukup jelas terasa.
Yang terbaru, Selasa 16/7/209, gempa berkekuatan 6.0 sr guncang Pulau Bali. Pulau yang cukup berdekatan dengan Lombok itu juga sumbang getaran gempa hingga warga Lombok berhamburan keluar rumah.
Meski pusat gempa belum ada di Lombok, namun dari pantauan tim opsintb.com, warga mulai takut tidur di dalam rumah. Ada yang tidur di tenda, ada pula yang kembali menempati bangunan semi permanen yang menjadi tempat hunian gempa 2018 silam. Bahkan ada juga warga yang tinggal di dekat pantai, kini mengungsi menjauhi pantai.
Semoga kita dapat memetik hikmah dari sejumlah gempa yang terjadi. Kita juga berharap semoga tak ada lagi gempa susulan di Nusantara. (met)
Tak lama, gempa juga terjadi di beberapa daerah. Bahkan ada yang bergetar secara bersamaan.
Terlepas dari bencana gempa yang terjadi sekarang ini, tentu kita masih ingat Gempa Lombok 2018 silam. Rentetan gempa besar hingga mencapai 7 sr itu menelan ribuan korban jiwa dan terluka. Belum lagi sejumlah bangunan yang rata dengan tanah.
Namun di tengah-tengah maraknya informasi gempa yang dirilis situa resmi BMKG selama seminggu terakhir, Lombok belum disambangi gempa. Tapi bukan berarti Pulau Seribu Masjid tenang-tenang saja.
Keresahan demi keresahan, hingga trauma terus membayangi warga Lombok. Ditambah lagi dengan rilis hasil penelitian Ahli Geologi dan Tektonik Amerika Serikat, Prof Roland A. Harris. Ia mengatakan potensi gempa di Selatan Lombok bermagnitudo minimal 9. Bahkan Lombok dapat terkena imbas tsunami dari kekuatan gempa tersebut.
Tak hanya itu, rentetan gempa yang terjadi di sebrang Pulau Lombok dalam beberapa hari terakhir ini semakin memupuk benih trauma. Kini Lombok seolah dikepung gempa.
Sebut saja gempa Sumbawa, NTB, yang terjadi dalam kurun waktu seminggu ini. Gempa berkekuatan 5.5 di Sumbawa hari Sabtu lalu terasa jelas di Lombok. Lalu disusul gempa Australia 6.6 pada hari Minggu. Dengan kekuatan gumpa cukup besar ditambah jarak Australi dengan Pulau Lombok hanya 2.611 km, gempa cukup jelas terasa.
Yang terbaru, Selasa 16/7/209, gempa berkekuatan 6.0 sr guncang Pulau Bali. Pulau yang cukup berdekatan dengan Lombok itu juga sumbang getaran gempa hingga warga Lombok berhamburan keluar rumah.
Meski pusat gempa belum ada di Lombok, namun dari pantauan tim opsintb.com, warga mulai takut tidur di dalam rumah. Ada yang tidur di tenda, ada pula yang kembali menempati bangunan semi permanen yang menjadi tempat hunian gempa 2018 silam. Bahkan ada juga warga yang tinggal di dekat pantai, kini mengungsi menjauhi pantai.
Semoga kita dapat memetik hikmah dari sejumlah gempa yang terjadi. Kita juga berharap semoga tak ada lagi gempa susulan di Nusantara. (met)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami