OPSINTB.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda, Dr Muhammad Halqi mengatakan, untuk memperkut basis perjuangan, Pemuda NW harus terus menerus melakukan penguatan dalam berbagai hal supaya tidak tertinggal dengan kemajuan global.
"Penguatan itu dapat berupa penguatan kapasitas dan kemampuan intlektual supaya cakrawala berpikir kita tidak tertinggal terutama di era revolusi industri 4.0. Jika tidak, maka untuk menjadi masyarakat 5.0 itu sulit dicapai," ungkap Halqi di acara Penguatan Kapasitas Pemuda NW, Minggu 22/12/2019, di Pancor.
Bagi Halqi, penguatan kapasitas itu merupakan keniscayaan yang harus terus menerus dilakukan melalui forum-forum diskusi sehingga narasi yang bangun berdasarkan data dan fakta di lapangan.
"Pemuda NW harus jadi garda terdepan untuk perubahan, karena pemuda diyakini sebagai agen of change dalam membangun gerakan perubahan di dalam berbangsa dan bernegara. Fenomena inilah sehingga kita angkat tema acara membaca dinamika bangsa di era revolusi industri 4.0 menuju society 5.0 hari ini," ulas Halqi.
Sementara itu, Dr Kadri mengatkan, tantangan pemuda, khususnya Pemuda NW ke depan sangat kompleks, mulai dari bidang, misalnya dalam bidang ekonomi, pemuda harus mampu memanfaatkan peluang bisnis yang hari ini telah berkembang pesat.
"Di bidang Agama, Islam wasatiah harus dipertahankan dan diperjuangkan dengan metode dakwah yang perlu direformulasi.
Di bidang organisasi, manajemen organisasi idealnya dikelola lebih dinamis dan inovatif. Bidang sosial, tradisi-tradisi sosial budaya tetap harus dipertahankan, termasuk nilai-nilai nasionalisme yang harus terus dijaga," ulas Kadri, selaku narasumber.
Kadri menyebutkan, Pemuda NW harus bisa mengambil peran dalam bidang ekonomi, baik secara mandiri atau atas nama organisasi dengan menggunakan skill dan kreativitas. Orentasi ekonomi di era industri 4.0 kini telah berubah, dari resources based economy menjadi knowledge based economy.
"Organisasi yang hebat adalah negara yang memiliki sumber daya alam yang banyak dan memiliki sumber daya manusia unggul yang mampu menciptakan inovasi dan teknologi baru. Maka diperlukan management pengetahun, sistem pengkaderan yang baik, keterbukaan informasi, infrastruktur komunikasi dan informasi yang memadai. Nilai-nilai ke NW an harus tetap dijaga di tengah tantangan hidup yang makin dahsat di era industri 4.0," papar dosen UIN Mataram itu.
Sementara konteks politik, menurut Kadri, Pemuda NW tidak boleh merasa alergi. Pemuda NW harus melek politik. Politik harus dijadikan sebagai sarana dakwah dan pengabdian. NW (terutama di NTB) memiliki sumber daya politik yang besar, maka semestinya setiap agenda politik harus dimenangkan oleh NW.
"Tapi syaratnya, SDM-SDM NW harus siap dan memiliki kualitas yang mumpuni. Kuncinya ada di kekompakan dan koordinasi serta managemen gerakan yang profesional karena kerja politik bukan kerja yang instan, tetapi kerja yang sistimatis, maka setiap gerakan harus terpimpin Pemuda NW dapat menjadi pelopor gerakan politik yang baik dan demokratis. Pemuda NW dapat dijadikan sebagai institusi pencetak politisi yang berkarakter Islam," katanya.
Selain itu, Pemuda NW harus mengembangkan literasi digital sebagai kemampuan mengakses, mengelola, mengevaluasi, mengintegrasikan, menciptakan, dan mengomunikasikan informasi baik secara individu maupun secara kolaborasi dalam jejaring, didukung komputer berbasis web untuk belajar, bekerja atau hiburan.
"Pemuda NW bisa menjadi pelopor atau mengambil peran dalam program literasi digital," sarannya. (red)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami