OPSINTB.com - Sejumlah masyarakat mengeluh akibat pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Bungtiang, Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur. Pasalnya, dalam pendataan penerima BLT, dinilai ada unsur kekeluaragaan.
Salah satu warga setempat, Iwan mengatakan, pendataan penerima BLT di Desa Bungtiang tidak tepat sasaran. Sebab, kepala dusun hanya mendata orang-orang tertentu saja, bukan mendata berdasarkan kriteria yang telah ditentukan pemerintah.
Contohnya di Dusun Gerisak Pendem. Kata Iwan, pendataan BLT dan sejumlah bantuan lainnya di Dusun Gerisak Pendem tidak pernah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat, seperti dusun-dusun yang lain. "Hal ini yang membuat banyak masyarakat tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh kepala dusun," katanya, Kamis 14/5/2020.
Kejadian serupa juga terjadi di Dusun Bungambar. Bahkan, kata Iwan, penerima bantuam di Dusun Bungambar didominasi oleh keluarga oknum perangkat desa. "Bungambar itu, istri kanwil paling atas namanya, apa ndak malu seperti itu," sindirnya.
"Dengan kondisi seperti ini, saya selaku masyarakat Desa Bungtiang miris melihat pemerintahan yang berjalan sendiri-sendiri. Saya ingin ada pembenahan di lingkungan pemerintahan desa agar Desa Bungtiang bisa maju. Makanya sekarang saya minta Polisi turun tangan," lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Bungtiang Muhammad Dedy Irawan mengatakan, untuk bantuan BLT ini jumlah penerimanya sebanyak 248 KK. Dari jumlah tersebut kemudian dibagi ke semua dusun yang ada di Desa Bungtiang.
"Sementara untuk data penerima didata oleh kepala dusun. Kemudian kepala dusun menyerahkan ke kita (pemdes, red), apakah itu unsur kedekatan atau bagaimana saya gak tau," dalihnya. (red)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami