Foto : Tempat tidur perawatan RSUD Dr R Soedjono Selong
OPSINTB.com - World Health Organization (WHO) merekomendasikan, bed to population rasio yakni 5 berbanding 1000. Dengan kata lain, setiap 5 tempat tidur perawatan di rumah sakit untuk seribu orang.
Di Lombok Timur, nampaknya belum mencapai standar yang direkomendasikan oleh organisasi kesehatan dunia tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Lotim, Pathurrahman, mengamini jika prihal itu masih kurang, terutama menyangkut alat kesehatan (alkes). Penambahan fasilitas di dunia kesehatan diakuinya memang perlu.
"Tapi kita juga harus mengikuti fokus-fokus perkembangan secara nasional," ucap Pathurrahman, Selasa (26/7/2022).
Meski begitu, ia mengaku pihaknya akan terus berikhtiar untuk mewujudkan rasio tempat tidur, sesuai dengan rekomendasi WHO itu dapat terpenuhi.
Pathurrahman mengatakan, kesehatan itu sangat dipengaruhi oleh akses. Menurutnya, jika masyarakat sudah bisa diakses dengan cepat, hal itu bisa mengurangi kejadian kesakitan maupun kematian.
Dia menerangkan, di puskesmas rata-rata memiliki 10 tempat tidur untuk rawat inap, meski ada sejumlah PKM disebutnya memiliki lebih.
"Tapi secara global itu masih kurang, ini salah satu alasan kuat yang saya tulis di kajian dalam meminta tambahan fasilitas," terangnya.
Ia mengatakan, pihaknya belum menghitung jumlah ketersediaan di rumah sakit swasta. Lantaran dinas, kata dia, fokus di fasilitas kesehatan milik pemerintah.
"Karena kita pemerintah, maka kami lebih fokuskan bagaimana mengakses yang miliknya pemerintah," tandasnya. (hkk)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami