OPSINTB.com - Direktur Utama PDAM Tirta Ardhia Rinjani Loteng, Bambang Supratomo menyampaikan, terjadi penurunan debit air di berbagai sumber mata air di Loteng. Bambang menyebut, penurunannya bisa mencapai 10-20 persen dari kapasitas normalnya atau 516 liter/detiknya.
"Dan ini terjadi tidak hanya di Loteng, tetapi Lobar dan Lotim juga. Ya penyebabnya karena faktor musim kemarau rata-rata," sebut Bambang saat dikonfirmasi awak media di ruang kerjanya, Kamis (29/9/2022).
Saat ini, lanjut Bambang, terdapat enam mata air di bagian utara yang masih berfungsi dengan baik dan menjadi penyuplai air bersih ke masyarakat. Hanya saja kapasitas air baku yang disuplai sudah agak berkurang.
Terkait banyak sumber mata air yang hilang, ia menjelaskan, sedang melakukan uji kapasitas sumber air yang berada di sumber utama atau wilayah bagian utara bersama Balai Wilayah Sungai (BWS).
"Berapa sumber sampai hari ini kita masih dalam proses bersama lembaga yang kompeten," jelas Bambang.
Lebih lanjut Bambang menerangkan, langkah teknis yang harus dilakukan untuk menjaga sumber mata air tersebut ialah dengan melakukan penghijauan di area sumber mata air tersebut. Selain itu, mencari alternatif sumber mata air baru sebagai sumber baru untuk tetap menjaga kapasitas produksi.
"Tapi ini ndak harus serta merta bisa. Harus melalui proses," terangnya.
Potensi sumber mata baru sendiri banyak berada di wilayah utara. Ia mencontoh di Kecamatan Batu Kliang Utara seperti di Desa Aik Berik, Desa Karang Sidemen dengan dua sumber mata airnya (Cerorong dan Danau Biru), dan Desa Lantan.
Tentunya jika sudah ditemukan harus melalui proses dan ijin dari pemerintah. Seperti dengan melakukan kajian terlebih dahulu.
"Tapi memang alternatif ke depan harus mencari sumber mata air yang baru," pungkas Bambang Supratomo. (wan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami