OPSINTB.com - Ratusan warga Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah (Loteng) melakukan aksi demontrasi di depan Kantor Bupati setempat, Senin (13/2/2023).
Aksi tersebut ditengarai lambannya tanggapan pemerintah daerah (pemda) atas permintaan warga untuk perbaikan jembatan yang rusak karena tergerus air pada awal Desember 2022.
Jembatan tersebut juga merupakan satu-satunya akses perekonomian bagi warga, sehingga mereka meminta pemda harus bertindak cepat.
''Jembatan kami putus diakibatkan bencana alam yang kami hadapi di Desa Tumpak, tapi sampai sekarang belum diperbaiki,'' kata Mawardi dari Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) Tumpak dalam orasinya.
Ia mengatakan, tiga hari pasca putusnya jembatan tersebut, TSBD bersama pemerintah desa langsung melapor ke pemda. Nyatanya ia bersama warga malah dibuat geram atas tindakan pemda.
Pasalnya, alat berat yang sudah didatangkan Pemda Loteng melalui Dinas PUPR untuk melakukan perbaikan ditarik lagi tanpa alasan yang tak jelas.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Loteng, Ridwan Ma'ruf yang menemui warga menjelaskan, pasca kejadian itu pihaknya bersama pemerintah desa sebenarnya langsung turun meninjau jembatan tersebut.
Diakui Ridwan, pihaknya pun telah melakukan tawar menawar antara warga; apakah jembatan tersebut akan dilakukan perbaikan ulang atau dibangun permanen.
''Dan, warga saat itu minta supaya dibuatkan permanen atau dibangun ulang,'' aku Ridwan Ma'ruf.
Untuk itu, kata dia, jembatan tersebut akan segera diperbaiki, namun harus ada proses yang akan dilalui karena tahapannya saat ini masih dalam konsultasi mengenai jumlah anggaran yang akan dihabiskan.
Kepala Dinas PUPR Loteng, Lalu Rahadian menjelaskan, ada mekanisme yang harus dilakukan untuk perbaikan jembatan tersebut. Alasannya, jelas dia, jangan sampai nanti terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam arah pembangunannya.
''Jangan sampai niat kita bagus, tapi salah menurut aturan. Sebenarnya PU sudah turun menghitung dan mendesain agar bisa dihitung konsultan dan bisa dipertanggungjawabkan,'' jelasnya.
Kata Rahadian, jembatan yang terputus tersebut kebetulan roboh saat pembahasan anggaran daerah sudah ditutup. Sehingga, dalam pergeseran angggaran untuk pembangunan jembatan tersebut akan coba disisihkan untuk tahun anggaran 2023.
''Hingga dipastikan perbaikan bisa dieksekusi sekitar bulan Mei,'' tandasnya. (wan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami