OPSINTB.com - Tingginya harga beras membuat masyarakat menjerit. Bayangkan harga di pasar dari Rp 10.400 hingga Rp 14.500, tergantung kualitas. Kesulitan ini juga menimpa Masyarakat di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Melihat kondisi itu, Relawan Gerakan Ganjar Mahfud (GGMU) tak mau hanya berpangku tangan. Mereka bergerak dengan menyelenggarakan operasi pasar murah, kegiatan itu digelar guna membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan itu dilaksanakan di Kelurahan Kelayu, Kecamatan Selong, Lotim, kemarin Sabtu (18/11/2023).
"Ada 1000 paket sembako berisi beras dan minyak yang kita siapkan untuk masyarakat," kata Muhlis, Koordinator GGMU Kabupaten Lombok Timur, Muhlis, kepada awak media.
Tak plak gerakan itu disambut baik oleh masyarakat. Lantaran itu pihaknya bakal melaksanakan program serupa di seluruh wilayah NTB.
Program itu, kata dia, dibuat khusus untuk membantu Masyarakat. Terlebih harga kebutuhan pokok saat ini sedang tinggi, seperti beras.
Dikatakan Muhlis, selain melalui upaya pemerintah yang berusaha menekan harga lewat regulasi, GGMU berinisiatif menggelar pasar murah agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhannya di tengah harga kebutuhan pokok yang tinggi.
Sebagai informasi bebernya, tingginya harga beras saat ini turut memicu lonjakan inflasi di NTB. Berdasarkan data yang ada, inflasi di NTB per Oktober 2023 sebesar 2,66 persen (yoy), lebih tinggi dari capaian nasional 2,56 persen (yoy) namun masih dalam rentang sasaran.
"Oleh karena itu, sinergi konsistensi pengendalian inflasi olah berbagai pihak perlu terus dilakukan untuk mencapai target inflasi 2023 pada rentang 3±1 persen (yoy) hingga akhir tahun, termasuk lewat pasar murah yang diselenggarakan GGMU," paparnya
Berdasarkan pemantauan, harga beras pada Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional di NTB maupun di beberapa provinsi lainnya, menunjukkan tren kenaikan harga per September 2023. Seiring dengan kenaikan harga HET beras sesuai dengan Zona 1, beras medium Rp10.900 dan beras premium Rp 13.900.
"Secara khusus, beras kualitas medium di NTB telah berada di bawah HET dan beberapa provinsi lainnya," ujar Muhlis. (red)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami