Foto: Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Loteng, Muhamad Kamrin. (wan/opsintb)
OPSINTB.com - Mengatasi darurat pangan nasional, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mampu mencapai target tanam. Oleh sebab itu, Kementan memberikan target ke Pemkab Loteng seluas 14 ribu hektare untuk mencapai target tanam secara nasional, yakni 2,5 juta hektare.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Loteng, Muhamad Kamrin, mengatakan dengan berkurangnya curah hujan yang berimbas kepada menipisnya debit air untuk lahan pertanian di Loteng, target tersebut bisa saja tidak berjalan dengan baik.
Karena itu, Kementan telah mencanangkan dua program, yaitu Irigasi Perpompaan dan Pompanisasi. Ia menjelaskan, Irigasi Perpompaan merupakan titik/lokasi (lahan pertanian, red) yang telah disediakan oleh Kementan untuk dilakukan penyedotan air melalui sungai.
''Jadi dipasang pompa di sumber-sumber air dari alam seperti sungai dan lainnya,'' jelas Kamrin, Kamis (4/7/2024).
Kamrin menyebut, Kementan sendiri telah menetapkan 26 titik/lokasi penyedotan air agar Program Irigasi Perpompaan berjalan baik dengan target satu pompa; 20-25 hektare di lahan yang bisa ditanami padi pada musim tanam kedua ini.
''Tapi dari 26 titik itu kita hanya bisa airi 800-900 hektare,'' sebutnya.
Selebihnya, lanjut Kamrin, target tersebut hanya bisa dibantu dengan Program Pompanisasi. Pompanisasi sendiri prinsipnya adalah meningkatkan indeks pertanaman. Dengan kata lain, lahan yang bisa ditanami hanya sekali, bisa ditanami dua kali atau lebih.
Hanya saja, pihaknya sedikit kecewa dengan program ini. Sebab, pompa yang akan disalurkan Kementan ke Loteng sebanyak seribu lebih telah habis didistribusikan ke daerah lain, hingga Loteng hanya baru realisasi 62 unit saja.
''Sedikit kecewa, karena agak menghambat dari target pemerintah seluas 14 ribu hektare itu,'' ungkapnya.
Diketahui rencana tanam di Loteng secara reguler/aturan selama setahun menargetkan sebanyak 96 ribu hektare dari potensi luas sawah keseluruhan 52 ribu hektare. Untuk musim tanam pertama, target tersebut telah tercatat karena terbantu dengan curah hujan yang tinggi.
Sementara untuk mencapai target pemerintah, yaitu 14 ribu hektare, Pemkab Loteng lebih mengandalkan lahan persawahan di bagian utara Loteng yang sumber airnya masih memadai.
''Seperti di Batukliang, Batukliang Utara, Kopang, dan Pringgarata masih kita andalkan agar target pemerintah menjadikan Loteng salah satu lumbung pangan nasional terealisasi,'' tutup Kamrin. (wan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami