Pentingnya peran Tuan Guru menekan stunting - OPSINTB.com | News References -->

22/07/24

Pentingnya peran Tuan Guru menekan stunting

Pentingnya peran Tuan Guru menekan stunting

 
Tuan guru dan stunting

OPSINTB.com - Stunting masih menjadi PR besar bagi pemerintah. Segala kekuatan dikerahkan untuk memeranginya.


Di Lombok Timur, angka stunting terus mengalami penurunan. Di tahun 2024 menurut data BP3AKB tersisa 18.808 atau sekitar 16,9 persen.


Di lain sisi, Lotim, termasuk menjadi salah satu daerah yang menekan kasus tersebut. Bahkan angkanya, dibawah nasional.


Kendati demikian, jumlah tersebut bisa saja bertambah. Seiring dengan angka kelahiran di Gumi Patuh Karya. Mengingat salah satu faktornya ialah pola asuh dan perilaku keluarga.


Untuk menekan sisa angka tersebut, pemerintah bersama tim kesehatan tak bisa kerja sendiri. Melainkan, perlu kerjasama semua pihak, termasuk pemuka agama.


Seperti penelitian yang dilakukan oleh tim riset Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Sosial dan Humaniora, Universitas Mataram. Menemukan, zona merah kasus stunting di Lotim, ada di Kecamatan Sikur. Desa Montong Baan sebagai penyumbang terbesar kasus tersebut.


Lambatnya penekanan stunting di desa itu ditengarai karena tak ada figur tuan guru. Berbeda dengan wilayah lain yang memiliki tokoh tersebut.


"Ternyata tidak ada tuang guru di sana (Montong Baan)," ucap ketua tim PKM Universitas Mataram, Faenal Juni Harian, kepada opsintb.com melalui sambungan telfon, Sabtu (19/07/2024) kemarin.


Faenal memaparkan, Penelitian ini menggunakan pendekatan sosial, dengan mengambil sampel di dua kecamatan yakni di Kecamatan Jerowaru dan Sakra. Dengan jumlah responden 40, di empat kategori yang dilaksanakan mulai dari awal tahun 202


Dia memaparkan, keberadaan tuan guru di satu wilayah sangat penting. Menurutnya, figur ini bisa melakukan intervensi, lantaran sangat dihormati, termasuk jadi tauladan dalam kehidupan sehari-hari, terlebih masyarakat di Lombok.


Tuan guru, kata dia, bisa berperan penting melalui pola asuh dan pola perilaku. Dari tokoh ini, terangnya, bisa memberikan gambaran membangun keluarga yang sehat dan sejahtera.


Penelitian yang digawangi empat Mahasiswa Unram ini Faenal Juni Harian, jurusan Pendidikan Sosiologi, Shafwatu Qalbiy, Taqiyudin Nabani dari Ilmu Komunikasi, serta Devi Yuliana, Pendidikan Sosiologi, melahirkan empat rekomendasi yang disebutnya sebagai policy brief.


Pertama, mengembalikan dan mengoptimalkan program da’i kesehatan yang sebelumnya pernah diprogramkan.


Kedua, setiap puskesmas semestinya memiliki minimal satu da’i kesehatan yang berasal dari unsur tuan guru setempat yang akan lebih banyak berperan dari belakang layar. 


Ketiga, pengajian rutin bulanan di setiap kecamatan dengan menghadirkan figur tuan guru yang dinilai paling berpengaruh dan penyampaiannya mudah diterima.


Keempat, Kolaborasi berkelanjutan dengan pondok pesantren, mengingat para remaja merupakan calon ibu dan bapak yang harus diberikan edukasi tentang keluarga sehat sejak dini.


Policy brief ini juga merupakan bagian dari hasil penelitian yang sejak awal diminta oleh pihak dinas kesehatan,” paparnya.


Sementara itu, Kasi Gizi Dikes Lotim, Wahyuni, menerangkan, hasil penelitian semacam itu yang disebutnya sangat dibutuhkan.  Terlebih lagi, pengajuan usulan yang berkaitan dengan kebijakan merujuk pada hasil penelitian yang empiris dan sistematis.


“Alhamdulillah kalau sudah ada hasil penelitian seperti ini kami sangat apresiasi, apalagi ini berkaitan dengan percepatan penurunan stunting yang memang sangat memerlukan keterlibatan banyak pihak termasuk para tokoh agama dan tokoh masyarakat,” jelas Wahyuni.


Wahyuni memaparkan, program da'i kesehatan telah dilaksanakan pada masa Covid-19, yaitu tahun 2020 hingga 2021.


Faktor utama, ketidak keberlangsungan program itu lantaran anggaran. Di lain sisi, pihaknya sulit untuk meng-cover jadwal kegiatan tuan guru atau da’i tersebut.


"Sebenarnya sampai sekarang pun ketika ada kegiatan sosialisasi oleh dinas maupun Puskesmas, unsur tokoh agama tetap kami libatkan,” papar Wahyuni. (kin)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama