OPSINTB.com - Dirjen Pendidikan Vokasi dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikristek), kembali melakukan inovasi. Kali ini melalui program pengembangan pembelajaran berbasis Teaching Factory (TEFA).
Beberapa SMK di Lotim, mengambil program tersebut. SMKN 1 Sikur sebagai penerima program inti, disebut dengan istilah sekolah mengimbas. Sedangkan bagi sekolah yang terlibat disebut dengan istilah pengimbas TEFA, yakni SMKN 1 Masbagik, SMKN 1 Jerowaru, dan SMK NWDI Pancor.
Beberapa sekolah yang terlibat dalam program tersebut gelar rapat koordinasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan di SMKN 1 Sikur, yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepsek, guru produktif, serta perwakilan dari dunia industri, Sabtu (27/07/2024).
Kepala SMKN 1 Sikur, Hasbi Ahmad, dalam sambutannya berharap agar program ini dapat sukses dan memberikan manfaat yang besar bagi peserta didik. Program TEFA, lanjutnya, bisa menghasilkan produk dan jasa yang relevan dengan dunia industri.
"Juga bisa memberikan kesempatan bagi peserta didik, guru, serta pegawai untuk belajar berwirausaha," ucapnya.
Selain guru produktif, kata dia, guru normatif juga diharapkan dapat menyesuaikan metode pembelajaran berbasis TEFA. Tentunya sesuai dengan kompetensi serta keahlian masing-masing.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMKN 1 Sikur, yang juga sebagai Ketua Pelaksana SMK Pengimbas TEFA, Majdudin Insani, membeberkan teknis dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia membeberkan, agenda itu dimulai dengan workshop persiapan pembelajaran yang akan diadakan pada 5 hingga 7 Agustus mendatang.
Output dari kegiatan itu, terangnya, adalah identifikasi produk, alur pembelajaran, dan rencana produksi TEFA. Yang selanjutnya akan diadakan analisis sumber daya pada 9-10 Agustus 2024.
"Outputnya termasuk analisis pasar, daftar alat dan bahan baku, serta analisis sarana produksi," ujar Majdudin.
Pengembangan modul ajar berbasis TEFA juga akan yang menghasilkan, berupa validasi sumber daya perangkat ajar, instrumen pengembangan produk, dan mekanisme produksi.
Dari rangkaian kegiatan dan workshop tersebut, lanjutnya, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) akan melakukan refleksi dan kesiapan sekolah pengimbas dalam menjalani program SMK TEFA.
Setelah itu, bakal dilakukan evaluasi modul ajar yang digelar di kelas oleh guru produktif, dan SMKN 1 Sikur sebagai sekolah mengimbas akan berkunjung ke sekolah-sekolah pengimbas lainnya, untuk melihat implementasi modul ajar yang telah disesuaikan dengan program tersebut.
"Harapannya, program ini dapat mengembangkan mindset wirausaha dikalangan peserta didik," ungkapnya.
Sebagai bentuk kesepakatan, SMKN 1 Sikur menandatangani MoU dengan tiga sekolah pengimbas untuk komitmen bersama menjalani program tersebut.
Setelah rapat koordinasi selesai, Kepala Sekolah SMKN 1 Sikur bersama Kepala Sekolah pengimbas berbagi informasi dan inspirasi melalui podcast SKENSASI SMKN 1 Sikur, yang merupakan salah satu inisiatif dari program TEFA jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV).
Podcast ini menampilkan peserta didik sebagai pelaku utama, yang berperan aktif dalam menjalankan dan mengelola podcast tersebut, sehingga memberikan pengalaman praktis dalam dunia penyiaran dan produksi konten digital. Untuk mewujudkan peserta didik yang Sikur.
"Sikur itu adalah Smart, Inovatif, Kreatif, Unggul, Religius. Tentunya juga yang berwawasan global," terangnya. (nis)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami