Institut Elkatarie gelar yudisium perdana gelombang pertama - OPSINTB.com | News References -->

26/08/24

Institut Elkatarie gelar yudisium perdana gelombang pertama

Institut Elkatarie gelar yudisium perdana gelombang pertama

 
Institut elkatarie

OPSINTB.com - Institut Elkatarie gelar yudisium angkatan pertama tahun akademik 2023/2024 untuk tiga fakultas. Yakni Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syariah, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.


Kampus yang terletak di Desa Banjar Sari, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, dengan misi menjunjung tinggi keunggulan dan terkemuka mengintegrasikan budaya lokal serta islamic religius itu, akan mencetak para sarjana perdananya sebanyak 56 orang.


Rektor Institut Elkatarie, Asbullah Muslim mengatakan, yudisium perdana ini dibagi menjadi tiga periode. Dia membeberkan, pertama pada bulan Agustus, sedangkan kedua September, dan ketiga Oktober tahun 2024.


"Nanti di tanggal 6 November kita akan melakukan wisuda angkatan pertama dengan tiga Fakultas," ucapnya kepada opsintb.com, Senin (26/8/2024).


Disebutkan yudisium pertama ini berjumlah 56 orang dari ketiga fakultas tersebut. Secara keseluruhan sekitar 150 orang.


Dia berharap bagi alumni kampus tersebut bisa menjembatani Sumber Daya Manusia (SDM), terutama bagaimana menumbuh kembangkan budaya lokal, dan mengintegrasikannya dengan sifat keislaman. Hal itu disebutnya merupakan visi misi lembaga pendidikan tinggi itu.


"Jadi visi misi kita di kampus ini seperti itu, dimana nanti mahasiswa mampu mengintegrasikan hal itu dalam kehidupan sehari-hari," jelasnya.


Elkatarie, ucapnya, menerapkan kurikulum merdeka belajar sejak tahun 2020 lalu. Pihaknya, terangnya, sudah melakukan MoU dengan beberapa kampus di luar negeri yang termasuk di timur tengah.


Kerjasama itu, bebernya, untuk dosen dan mahasiswa akan tukar pikiran atau tukar belajar.


"Jadi sampai di skripsi kita mengadopsi islam multidisiplin yang berkoneksi dengan macam keilmuan integrasi," sebutnya.


Dikatakan mahasiswa yang belajar di kampus itu tidak hanya dari Lombok Timur. Namu juga berasal dari luar daerah seperti dari Lombok Utara hingga NTT.


"Tidak hanya itu mahasiswa kira juga ada yang ASN, bahakan yang beragama hindu juga ada di sini," terangnya.


Asbullah menceritakan, sejarah lahirnya kampus tersebut tepat pada saat wabah Covid pada tahun 2020 lalu. Berdirinya lembaga perguruan tinggi itu, belum bisa diterima.


Namun hal itu, sebutnya, menjadi tantangan yang sangat luar biasa baginya. Lantaran mau sosialisasi ke sekolah tidak diperbolehkan bahkan ke lokasi lain pun tidak boleh.


"Makanya SDM di bidang IT ada yang membuat segala macam teknik baik dari media sosial, website dan segala macam sehingga menghasilkan kampus yang seperti sekarang ini," tuturnya.


Jadi ke depan, ucapnya, pihaknya akan lakukan berbagai kegiatan yang dimana jargonnya Sasakologi. Istilah ini, imbuhnya, turunannya menjadi ngaji budaya bajang yang akan dilaksanakan setiap bulan puasa.


"Jadi di sini ini kalau bulan puasa libur tetapi diisi dengan ngaji budaya, kemudian juga ada Sabtu mengaji," katanya.


Pada penghujung tahun, antara akhir bulan November atau Desember, pihaknya akan menggelar konferensi nasional tentang Sasakologi.


Hal itu disebutnya sebagai daya tarik mahasiswa untuk kuliah. Pihaknya juga akan membangun kampus baru agar menjadi lebih besar lagi.


Selain bangunan, kata dia, juga membangun brand atau ciri khas dari kampus itu. Seperti Sasakologi yang telah digaungkan dimana-dimana. 


Menurutnya, prihal itu mendapatkan respons yang sangat baik dari berbagai kalangan.


"Sebagai daya tarik juga model perkuliahan mahasiswa tidak diberatkan, ada yang reguler, ada yang instensi dan hybrid itu ada yang online dan offline," tutupnya. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama