Foto: Anggota TNI Kodim 1615/Lotim bersama masyarakat gotong royong membangun talud irigasi di Desa Kesik. (istimewa)
OPSINTB.com - Tahun 1980, Indonesia dihadapkan pada situasi rumit. Negara sedang dalam titik nadir. Pada masa itu, sistem politik sudah tidak begitu stabil. Ditambah lagi dengan ekonomi yang semakin melemah.
Dalam kondisi tak menentu itu, Presiden Soeharto mengintruksikan pada jajarannya untuk melakukan pemulihan. Baik di bidang politik, ekonomi, sosial hingga budaya.
Pembangunan nasional itu, menurut Soeharto, menjadi solusi menyelesaikan persoalan. Benar saja, hal itu menjadi tonggak utama terciptanya stabilitas nasional.
Salah satu yang terlibat dalam pemulihan keadaan itu ialah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Program itu dikenal dengan ABRI Masuk Desa (AMD).
Program yang dicetuskan oleh Jendral M Jusuf tahun 1980 itu, bertujuan untuk menyukseskan pembangunan nasional. Agar agenda pemerintah tepat arah dan sasaran.
Tak heran ABRI masuk desa (AMD) begitu familiar di telinga masyarakat. Bahkan sampai sekarang.
Saking familiarnya, program ini bagi mereka yang lahir tahun 1960 hingga 1980, tetap menyebut dengan ABRI masuk desa. Mungkin ingatan tentang keikhlasannya yang turun langsung membantu warga turut melekat hingga sekarang.
Setelah reformasi program ini tetap berlanjut. Berubah nama menjadi TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD).
Program ini termasuk pada misi mulia Tentara Nasional Indonesia (TNI). Yakni semangat kekeluargaan dan gotong royong, sebagaimana ruh dari Pancasila.
Sedari dulu mulai ABRI hingga TNI, tidak pernah absen di tengah masyarakat. Buktinya banyak persoalan rakyat yang diselesaikan oleh prajurit berseragam loreng ini. Seperti irigasi bagi petani, hingga sumur bor.
Tak mau puas menutaskan persoalan rakyat, kini prjurit penjaga stabilitas NKRI itu kembali menyalurkan hasrat perjuangan mereka melalui program TNI Manunggal Masuk Desa (TMND).
Di Kabupaten Lombok Timur, program TMMD merupakan ke 121. Setidaknya ada dua desa jadi sasaran yakni Desa Kesik, Kecamatan Masbagik, dan Desa Loyok, Kecamatan Sikur.
Dandim 1615/Lotim, Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro mengatakan, tujuan dari kegiatan ini ialah pembuatan talut irigasi. Sasaran lain, bebernya, berupa Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), rehab TPQ, rehab musholla, pembuatan MCK, dan pembukaan jalan.
"Kami hampir satu bulan sudah melaksanakan kegiatan pra TMMD yang berada di Desa Loyok dan Kesik," Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro, kepada awak media dalam acara Coffee Morning di Bale Langgak, bulan Juli lalu, tepatnya Rabu (17/7/2024).
Salah satu program dari KASAD Angkatan Darat (AD) dalam ialah pembuatan sumur bor di dua desa sasaran.
"Pembukaan jalan titiknya di Desa Loyok dengan panjang kurang lebih 150 meter," ucapnya.
Kerja-kerja TNI diakui oleh sejumlah tokoh. Salah satunya mantan Bupati Lombok Timur, H Ali Bin Dachlan. Dirinya memiliki pengalaman bekerja sama pada peristiwa banjir yang menerjang Sambalia 2006 lalu.
Kinerja TNI, kata dia, begitu disiplin. Dirinya mengaku kagum dengan cara kerja prajurit ini.
"200 rumah dalam sekejap diselesaikan oleh TNI," kenang pria yang karib disapa Ali BD ini.
Komandan Kodim 1615/Lotim selaku Komandan Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (Dansatgas TMMD) ke 121 Kodim 1615/Lotim Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro, membeberkan, selain pembangunan fisik, pihaknya juga terlibat dalam beberapa hal. Seperti penyuluhan Kamtibmas, stunting, Narkoba, Wasbang, KB, kesehatan hewan, penanggulangan bencana alam serta penyuluhan pertanian.
"Sedangkan sasaran non fisik ada dua yaitu pembuatan talud di saluran irigasi tersier di Desa Kesik Kecamatan Masbagik sepanjang 1050 meter sudah mencapai 84,25 persen dan sasaran fisik yang sama berada di Desa Loyok Kecamatan Sikur sepanjang 612,5 meter 85,71 persen," bebernya.
Selain itu, Bayu Sigit juga menyebutkan ada sasaran tambahan yang merupakan program unggulan dari Kepala Staf TNI AD.
Di antaranya, TNI Manunggal Air Bersih (TMAB) berupa sumur bor sebanyak 3 titik air, program ketahanan pangan, pembangunan 3 unit RTLH, reboisasi, penanganan stunting, rehab 2 unit TPQ, rehab 1 unit Musholla, pembukaan jalan sepanjang 600 meter, pembuatan talud irigasi tersier sepanjang 100 meter dan pembangunan 2 unit MCK sampai saat ini secara keseluruhan sudah mencapai 96 persen.
"Tinggal finishing saja harapannya sebelum tanggal 22 Agustus nanti semua sasaran fisik dan non fisik sudah selesai termasuk program unggulan KASAD," harapnya.
Selain pembangunan talud irigasi, ucapnya, Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro, program TMMD ke-121 ini juga melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial lainnya. Dengan demikian, pihaknya berharap, dapat semakin mempererat hubungan antara TNI dan rakyat.
Program TMMD ke-121 ini, bebernya, merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen TNI untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah.
"Khususnya di wilayah-wilayah yang masih membutuhkan perhatian lebih dalam hal infrastruktur dan fasilitas umum," pungkasnya.
Program TMMD, mendapat respons positif oleh sejumlah kalangan. Terutama tokoh-tokoh di dua desa lokasi dilaksanakan kegiatan tersebut.
Program yang bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur pedesaan ini diakui oleh masyarakat sebagai inisiatif yang sangat bermanfaat.
"Sebagai warga Desa Loyok, kami sangat mengapresiasi pelaksanaan program TMMD KODIM 1615/Lotim, khususnya dalam kegiatan pembuatan saluran irigasi persawahan di desa kami. Program ini memberikan manfaat yang besar bagi kami, baik dari segi pertanian maupun kesejahteraan masyarakat," kata Penjabat Kepala Desa Loyok, Samuil Khaer.
Kepala Wilayah Loyok, Muhammad Mursyidin Khaer, mengutarakan hal yang sama. Menurutnya, pembangunan saluran irigasi ini sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
"Saluran irigasi yang baru dibangun sangat membantu dalam penyediaan air yang cukup untuk lahan pertanian kami. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan produktivitas pertanian dan kualitas hasil panen," jelasnya.
Pekasih Anak Subak Bangka 2 Desa Loyok, Masud, menambahkan saluran irigasi yang dibangun oleh TMMD mengurangi risiko kekeringan yang sering kali mengancam tanaman.
"Dengan adanya saluran irigasi yang baik, kami tidak lagi khawatir terhadap risiko kekeringan yang dapat merusak tanaman. Ini memberikan rasa aman dan stabilitas bagi para petani," ucap Masud.
Sementara itu, Ketua BPD Desa Loyok, Kamhar, mengaku mengapresiasi kerjasama antara TNI dan masyarakat desa dalam pelaksanaan program TMMD ini.
"Kami merasa bangga dan berterima kasih atas kerjasama antara TNI dan masyarakat desa. Program TMMD ini menunjukkan betapa pentingnya gotong royong dan kerja sama antara warga dan pemerintah dalam membangun desa," ungkapnya.
"Dengan hasil pertanian yang lebih baik, diharapkan pendapatan para petani meningkat, yang pada akhirnya berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal desa kami," kata Ketua Gapoktan Desa Loyok, Jamaludin.
Apresiasi itu juga diungkapkan oleh salah seorang warga Desa Kesik, Nasrin, anak kelima Bapak Jumakyah. Dirinya mengaku bersyukur kepada TNI dan Pemerintah Daerah atas bantuan rehabilitasi rumah orang tuanya.
Ia menceritakan bahwa sebelumnya pernah mendapat bantuan, namun dialihkan ke orang lain karena sebagian besar anak Bapak Jumakyah merantau dan tidak ada yang mengurus rumah tersebut. Kini, harapan untuk memiliki rumah yang layak huni sudah terwujud.
Nasrin menjelaskan bahwa sehari-hari ia bekerja sebagai buruh harian lepas, sementara orang tuanya sudah tua dan sebelumnya bekerja sebagai buruh tani. Nasrin juga menyatakan bahwa bantuan ini sangat berarti bagi keluarganya, terutama mengingat orang tuanya yang sudah lanjut usia dan memiliki beberapa masalah kesehatan.
"Ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah dan TNI yang telah membantu, serta berharap agar bantuan serupa dapat diberikan kepada yang membutuhkan," ucapnya.
Bahkan Sri Yuliana tak kuasa membendung air matanya. Selama bertahun-tahun ia harus bercucuran keringat hanya untuk mengambil air bersih ke sungai yang jaraknya 1 kilometer dari rumahnya. Dengan kehadiran sumur bor program TMMD ke-121 di Lingkok Ratu, diyakini sebagai buah dari doa yang tak henti dipanjatkan.
"Terimakasih bapak-bapak TNI, semoga kebaikan bapak semua dibalas lebih oleh Allah," kata Sri ditemui opsintb.com di rumahnya di Dusun Linkok Ratu, Desa Kesik.
Penjabat Bupati Lombok Timur, HM Juaini Taofik mengatakan, program TMMD merupakan percepatan pembangunan di dua desa yakni Desa Loyok dan Sikur. Kendati Pemkab, kata dia, memberikan bantuan yang nilainya masih minim hanya Rp 1,5 miliyar yang berasal dari APBD Lotim.
"Program TMMD ini bentuk sinergitas antara TNI dan pemerintah dalam rangka memperkuat kesatuan dan persatuan demi kesejahteraan masyarakat," ucapnya.
Program itu tidak hanya diapresiasi oleh masyarakat nanum juga dari tokoh lainnya.
Seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), memberikan apresiasi terhadap program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang berlangsung di Desa Loyok Kecamatan Sikur dan Desa Kesik Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur.
Menurutnya, program tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat. Lantaran program ini bukan hanya sekadar slogan, akan tetapi telah nyata memberikan dampak positif di lapangan.
"TMMD ini sangat luar biasa, Tidak hanya menjadi jargon, tetapi betul-betul implementatif di lapangan, Hal-hal substansial seperti irigasi yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat bisa terpenuhi melalui program ini," ujar Menteri PPPA Bintang Puspayoga, usai mengikuti upacara HUT RI ke-79 di Desa Loyok, (17/8).
Bintang Puspayoga mengatakan, program-program yang telah digulirkan oleh pemerintah di Lombok Timur, khususnya yang berfokus pada irigasi dan pendidikan harus tetap di jaga dan di teruskan.
"Pemerintah telah menyediakan berbagai program pemberdayaan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, seperti peningkatan akses irigasi dan pendidikan," jelasnya.
Sementara itu tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) TMMD ke 121, Letkol inf Sutino Waster Kodam IX/Udayana, memberikan sanjungan atas kinerja Kodim 1615/Lotim. Menurutnya, kegiatan itu diselesaikan pada tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
"Kami sangat mengapresiasi kerja para personil TNI Manunggal karena dilihat secara langsung dari pertama kali kami ke sini, sampai terakhir di titik ini, kami lihat progresnya bagus sekali dengan waktu 30 hari sasaran yang cukup banyak ini bisa diselsaikan dengan baik," ungkap Wasev TMMD 121 Letkol Inf Sutikno.
Program TMMD ke-121 ini, bebernya, merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen TNI untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah.
"Khususnya di wilayah-wilayah yang masih membutuhkan perhatian lebih dalam hal infrastruktur dan fasilitas umum," tutup Dandim 1615/Lotim Letkol inf Bayu Sigit Dwi Untoro. (tim/opsintb)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami