Masyarakat Dusun Serewa laksanakan ritual Perang Timbung - OPSINTB.com | News References -->

23/08/24

Masyarakat Dusun Serewa laksanakan ritual Perang Timbung

Masyarakat Dusun Serewa laksanakan ritual Perang Timbung

 
Ritual perang timbung

OPSINTB.com - Masyarakat Dusun Serewa, Desa Pejanggik, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah (Loteng) melaksanakan ritual Perang Timbung, Jumat (23/8/2024). Ritual ini dilakukan seminggu lebih awal dari jadwal yang ditetapkan pemdes atau tidak berpatokan pada hasil Sangkep Agung yang dilaksanakan di Bale Beleq Pakuan, yakni pada 30/8/2024 mendatang. 


Tokoh masyarakat Dusun Serewa, Lalu Karne menjelaskan, ritual Perang Timbung sebaiknya dilakukan saat pohon Dangah tengah berbunga. Jika sudah berguguran, maka waktunya sudah dianggap mepet. 


Ia mengatakan, waktu pelaksanaan yang berpatokan pada saat mekarnya bunga pohon Dangah merupakan peninggalan nenek moyang yang tidak bisa ditinggalkan. 


''Pelaksanaan ritual Perang Timbung itu sebenernya berpatokan pada saat pohon Dangah berbunga. Jika bunga sudah gugur, maka waktu sudah sangat mepet. Ini peninggalan nenek moyang kami yang tidak bisa kami tinggalkan.''


''Perang Timbung ini diadakan pada Jumat kedua atau ketiga bulan bersangkutan. Sesuai peninggalan tokoh adat yang tau jalurnya. Ritual Perang Timbung tidak pernah dilakukan Jumat akhir bulan,'' kata Lalu Karne. 


Di sisi lain, ia mendukung pemdes menyukseskan event Perang Timbung tersebut. Tapi, untuk ritualnya, masyarakat Dusun Serewa menyatakan tidak akan mengikuti jadwal yang ditetapkan Pemdes Pejanggik. 


''Silakan! Untuk eventnya kami dukung, tapi kalau ritualnya memang kami tidak bisa mengikuti aturan desa,'' tegasnya.


Ritual Perang Timbung dilaksanakan dengan acara doa dan makan bersama di Makam Serewa. Ritual ini merupakan ritual untuk menolak bala dan wujud rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah. 


Adapun perbedaan pendapat terkait pelaksanaan budaya Perang Timbung tersebut akhirnya menimbulkan gejolak di masyarakat setempat. Ada yang mengaitkan dengan isu pemekaran desa hingga penyelewengan dana penyelenggaraan Perang Timbung. 


Sementara, Camat Praya Tengah, Lalu Muhamad Saleh dalam pelaksanaan Sangkep Agung lalu berharap Perang Timbung menjadi salah satu event pariwisata baru di Loteng. 


''Ke arah itu Insyaallah mudah-mudahan bisa terwujud,'' kata mantan Kabag Humas Pemda Loteng tersebut. (wan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama