OPSINTB.com - Pendapatan Asli Daerah (PAD) memang menjadi salah satu pekerjaan rumah, khususnya di Kabupaten Lombok Timur. Belakangan, PAD Lotim tak pernah sesuai dengan target.
Calon Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin mengatakan, bicara PAD maka bicara soal pajak, retribusi, dan pendapatan lain yang sah. Dia memaparkan, Lotim memliki lebih dari 27 pasar, beberapa buah BUMD, lembaga keuangan.
"Kita memiliki Selaparang Finansial yang tidak dimiliki oleh kabupaten lain," ujarnya di panggung debat Pilbup Lotim 2024, Rabu malam (30/10).
Dia menceritakan pengalaman saat jadi Wakil Bupati periode lalu. Salah satu cara meningkatkan PAD, dengan melakukan penanaman modal di lembaga keuangan tersebut.
Dulu, bebernya, Pemda menanam modal sebanyak Rp 86 miliyar. Selalu mendapatkan deviden tak kurang Rp 6 miliar.
Dikatakannya, pendapatan dari retribusi pasar tak pernah bocor. Hal itu, pernah dialaminya sejak menjabat sebagai wakil Bupati, dengan tidaknya kebocoran PAD aman.
PAD Lotim, kata dia, saat pertama menjabat hanya Rp 90 miliar bisa meningkat menjadi 378 miliar.
Untuk mendapatkan PAD yang sehat, kata dia, harus menyesuaikan program dengan keuangan yang dimiliki, serta agenda prioritas.
"Semua yang membatu dibidang keuangan mau ASN atau lembaga yang lain harus jujur, tidak boleh bocor," ucapnya.
Dia mengatakan, salah satu yang pernah dirinya lakukan untuk bisa mendapatkan PAD adalah dengan menaikan retribusi pasir dan batu. Besarannya, bebernya, dari Rp 5 ribu naik menjadi Rp 25 ribu.
Buktinya bisa melunasi hutang pada saat itu. Bahkan, di akhir masa jabatannya dirinya meninggalkan uang di Agro Selaparang, aset di Energi Selaparang, dan SPBU.
"Semua sumber pendapatan harus diperbaiki untuk menopang PAD di Lotim," pungkasnya. (yan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami