Masih soal tambang galian C, warga ancam aksi jilid dua - OPSINTB.com | News References -->

11/10/24

Masih soal tambang galian C, warga ancam aksi jilid dua

Masih soal tambang galian C, warga ancam aksi jilid dua

 
Tambang galian c korleko

OPSINTB.com - Nampaknya kemarahan warga prihal aktivitas tambang galian C belum juga surut. Jika kemarin kekecewaan itu ditunjukan oleh warga Korleko, Kecamatan Labuan Haji, namun belakangan perasaan serupa dirasakan pula oleh desa lain.


Buntut dari hal tersebut warga bakal kembali geruduk kantor gedung DPRD Lombok Timur. 


Kepada opsintb.com, Koordinator konsolidasi, Sapardi Rahman, mengatakan, malam ini masyarakat Desa Korleko melakukan konsolidasi bersama masyarakat dari tujuh desa, guna kembali melakukan aksi jilid dua. Sebab, kata dia, DPRD Kabupaten Lombok Timur, tak kunjung melakukan langkah konkrit.


"Kami Sudah dijanjikan sama DPRD waktu mereka turun melihat dampak limbah pada hari jumat kemarin," ucap, Sapardi Rahman, Kamis malam (10/10/2024)


Buntut dari hal itu, ia bersama masarakat korban tambang galian C akan adakan konsolidasi demo jilid dua dengan jumlah masa yg lebih besar.


Dia menjelaskan, aksi yang pertama merupakan warga dari tiga desa yaitu Korleko, Korleko Selatan dan Tirtanadi. Namun jilid dua ini mereka akan melibatkan tujuh desa. 


" Tiga desa yang kemarin dengan tambahan Desa Anggaraksa, Teko, Tanak Gadang, dan Mamben," bebernya


Aksi jilid dua ini, kata dia, warga akan menuntut agar aktivitas tambang galian c itu harus ditutup agar, tidak ada lagi tambang yang membuang limbah ke aliran sungai. Karena kegiatan itu sebutnya sangat merugikan masyarakat luas. 


Warga, ucapnya, pemerintah lebih serius mengenai limbah tambang, jangan hanya memikirkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).



"Kami hawatir apabila pemerintah tidak tegas, maka masyarakat akan bertindak sendiri," ancamnya



Hingga saat ini, kata dia, aktivitas tambang galian C masih dapat ditemukan membuang limbah ke sungai. sebab mereka beroperasi secara diam-diam.


Sebenarnya, terangnya, masyarakat tak berpangku tangan soal kegiatan itu. Warga bahkan sebutnya, hampir setiap malam mendatangi tambang yang beroperasi, namun begitu sampai tambang sudah sepi.


"Walaupun mereka diminta untuk jagan beroprasi mereka malah terus menambang secara diam-diam. Masyarakat tau kalau tambang beroperasi itu, karena ditandai dengan air sungai yang keruh," teranya.


Sapardi berharap, untuk mencegah konflik sebaiknya pemerintah harus tegas memgambil sikap.


"Keadaan ini semakin memanas setelah ketua asosiasi tambang mengeluarkan statmen bahwa kegiatan tambang tidak ada masyarakat yang dirugikan,"tutupnya. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama