KPU Lombok Timur gelar simulasi ril pungut hitung - OPSINTB.com | News References -->

17/11/24

KPU Lombok Timur gelar simulasi ril pungut hitung

KPU Lombok Timur gelar simulasi ril pungut hitung

 
KPU Lombok Timur gelar simulasi ril pungut hitung

OPSINTB.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lombok Timur, gelar simulasi ril proses pungutan dan perhitungan suara Pilkada 2024. Terpilih untuk melaksanakan kegiatan itu adalah TPS 3 Kelurahan Sekarteja.


Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Lotim, Muliyadi, kepada insan pers mengatakan, pemilihan lokasi ini lantaran dalam waktu bersamaan pihaknya harus menyelesaikan banyak hal. Di lain sisi, TPS 3 dipilih karena jumlah pemilih dalam DPT mendekatkan ke angka maksimal, yakni 568 orang.


"Simulasi ini tujuan utamanya adalah memberikan gambaran kepada penyelenggara, khususnya PPK penyelenggaraan hari H itu seperti apa," ucap Muliyadi, Minggu (17/10/2024).


Dengan demikian, imbuhnya, jumlah pemilih diangka maksimal ini akan dilihat beberapa proses pungut hitung berlangsung. Jika selesai pukul lima atau enam sore, maka akan menjadi patokan di Lombok Timur.


Jika semua berjalan dengan baik sebutnya, TPS akan selesai pada pukul delapan belas. Namun demikian kalau lebih maka akan instruksikan semua TPS agar memastikan penerangan yang cukup, lantaran sampai malam hari.


"Tapi jika hasil simulasi kita pukul lima sore selesai maka penerangan itu langkah antispasi saja," ujarnya.


Selanjutnya, kata dia, pihaknya memerintahkan agar PPK melakukan catatan secara detail setiap tahapan yang dianggap ada kendala atau resiko saat proses itu berlangsung. 


Hal itu disebutnya, sebagai bahan KPU Lotim melakukan koordinasi dengan PPK. Sebab, bebernya, masih memiliki waktu untuk melakukan hal tersebut.


Selanjutnya, terangnya, hasil evaluasi itu akan dilakukan bimbingan teknis bagi PPK dan PPS. 


Kegiatan ini, bebernya, menggunakan DPT ril, semua yang terdaftar diundang untuk memilih. Hal ini, imbuhnya, untuk melihat partisipasi masyarakat.


"Evaluasi itu nanti akan dilakukan sampai dengan selesai memilih," ujarnya.


Dalam kegiatan pungutan, bebernya, pemilih sempat numpuk di KPPA 4 dan 5. Padahal, kata dia, petugas telah menjadwalkan waktu kedatangan.


Belum lagi, ujar dia, pemilih lansia ikut dalam antrian. Menurutnya, atas peristiwa itu KPPS mampu mencari solusi, yakni form C Pemberitahuan diambil oleh petugas ketertiban.


Selanjutnya, ucapnya, petugas KPPS akan memanggil satu persatu pemilih tersebut. Sebab, jika terjadi antrian panjang pemilih bisa merasa tak nyaman.


"Dari sini kita belajar," kata Muliyadi.


Dikatakannya, belajar dari Pemilu kemarin prihal pendistribusian logistik. Dia menyebutkan, ada daerah yang rawan salah satunya yakni Sembalun.


Menurut BMKG dan BPPD, paparnya, intensitas hujan tinggi akan terjadi pada November akhir. Lantaran itu pihaknya melakukan kerjasama dengan PT Pos Indonesia.


"Agar tidak terjadi kembali seperti Pemilu kemarin, dan meminimalisir resiko kami kerjasama dengan PT Pos Indonesia. Meski sebenarnya surat suara tidak basah karena terbungkus plastik kedap udara," jelasnya.


Sampai saat ini, ucap dia, pihaknya masih melakukan packing akhir. Jika terlalu cepat, ujarnya, ada resiko penyimpanannya setiap di kecamatan dan desa.


Sesuai regulasi, terangnya, logistik didistribusi sampai dengan TPS satu hari sebelum pungutan suara, yakni paling telat tanggal 26.


"Kami jamin, sepanjang Pemilu tidak pernah ada terlewat dari satu hari sebelum hari pemungutan suara," tegasnya.


Dikesempatan itu dirinya menyinggung soal waktu pungutan. Sesuai dengan PKPU ujarnya, proses itu dimulai dari pukul 07.00 dan berakhir 13.00. 


Jika waktu menunjukan pukul 13.00 maka proses pungutan di tutup. Terkecuali, pemilih yang sedang menunggu diberikan surat suara dan warga yang sudah hadir di TPS menunggu untuk mendaftarkan diri ke KPPS.


Selain itu, pihaknya telah mensekenariokan kepada KPPS hari itu hujan. Untuk itu pembangunan TPS nya sudah dipastikan proses itu bisa berlangsung.


Jika itu bisa dilaksanakan, tidak ada alasan untuk memperpanjang waktu.


Kecuali, terangnya, pukul 12.00 hujan badai, dan terpaksa proses pemilihan dihentikan. Peristiwa seperti ini bisa dilakukan atas saran atau rekomendasi Panwas bisa dilanjutkan.


Jika terhenti salama satu jam maka bisa dilakukan dengan durasi waktu yang sama. Namun demikian, pihaknya berharap tak tejadi peristiwa tersebut.


"Jika masyarakat tidak hadir itu bukan ranahnya kami," pungkasnya. (yan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama