OPSINTB.com - Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur, kukuhkan Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pelatihan Vokasi (TKDV). Kegiatan itu berlangsung di Aula Rapat Disnakertrans NTB, Selasa (24/12/2024).
Hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti arahan Kementerian Ketenagakerjaan RI, Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Pengukuhan itu bertujuan memperkuat sinergi dan memastikan tugas serta fungsi tim berjalan lebih terarah sesuai mandat nasional untuk meningkatkan kualitas pelatihan vokasi di daerah.
Kepala BPVP Lombok Timur, Verry Fahrudin, dalam sambutannya mengatakan, tim ini sebenarnya telah dibentuk dari awal tahun 2024 dan bertanggung jawab untuk menyusun kerangka kerja revitalisasi pelatihan vokasi di NTB. Dikatakannya, fokus utamanya merancang pelatihan berbasis kebutuhan industri dan potensi daerah, seperti sektor pariwisata, pertanian, peternakan, dan ekonomi kreatif.
"Selain itu, tim juga bertugas memastikan keberlanjutan program vokasi melalui pemanfaatan teknologi dan inovasi," ujar Verry kepada awak media.
Ia menegaskan, pentingnya peran pelatihan vokasi sebagai salah satu strategi utama meningkatkan kualitas tenaga kerja di NTB.
TKDV, imbuhnya, dibentuk sebagai upaya untuk memastikan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja untuk mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja di sektor formal.
Pembentukan Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pelatihan Vokasi, lanjutnya, merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan pelaksanaan pelatihan vokasi di NTB.
“Kita memastikan setiap anggota memahami tugas dan fungsi masing-masing sehingga program di tahun 2025 berjalan lebih optimal,” ungkapnya.
Verry memberkan, arahan dari Kemenaker yang menargetkan satu juta peserta pelatihan vokasi secara nasional pada tahun 2025.
Target ini ucapnya, merupakan lompatan besar dibandingkan capaian sebelumnya, yang rata-rata hanya melibatkan 200 ribu peserta per tahun.
“Kami diminta untuk mencapai target tersebut tanpa tambahan anggaran signifikan. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mempercepat penurunan angka pengangguran yang saat ini mencapai 9 juta orang,” jelasnya.
Menurut Verry, pelatihan vokasi menjadi bagian dari Asta Cita Presiden dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul.
Selain itu, ada lima sektor prioritas yang akan menjadi fokus pelatihan vokasi pada 2025, yakni pertanian, teknologi informasi, hilirisasi energi, hospitality (pariwisata dan perhotelan) dan kesehatan (caretaker dan tenaga sosial di bidang kesehatan).
Sebagai tindak lanjut, Verry mengungkapkan bahwa rencananya akan ada kick-off pelatihan vokasi dan sertifikasi nasional pada akhir Januari atau awal Februari 2025.
Kegiatan ini akan menjadi tonggak awal pelaksanaan program sertifikasi serta gerakan produktivitas nasional yang diharapkan berdampak luas bagi pengembangan tenaga kerja.
Dia berharap acara pengukuhan ini menjadi langkah awal untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pelatihan dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja di NTB.
Dengan revitalisasi pelatihan vokasi yang terencana dengan baik, NTB disebutnya optimistis dapat menciptakan tenaga kerja yang kompeten, produktif, dan mampu bersaing ditingkat nasional maupun internasional.
"Kita optimis ciptakan tenaga kerja yang kompeten, produktif, dan mampu bersaing ditingkatan nasional," ujarnya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan strategis, baik dari instansi pemerintah, akademisi, lembaga pendidikan dan vokasi, hingga perwakilan serikat pekerja dan dunia industri. (kin)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami