OPSINTB.com - Belasan warga Desa Sikur Barat, yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Perubahan desa setempat datangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Lombok Timur.
Kedatangan mereka untuk melaporkan dugaan penyelewangan dana desa (DD) oleh pemerintah desa setempat. Kumpulan pemuda tersebut nampak menyerahkan beberapa berkas ke petugas di hadapan pegawau Kejari Lotim itu.
Humas Gerakan Pemuda Perubahan Desa Sikur Barat, Azmi mengatakan, sejumlah berkas yang disampaikan berupa dugaan penyelewengan bantuan pangan yang berupa beras.
"Kami juga menyerahkan dokumentasi berupa beras yang tidak sesuai dengan label atau kemesannya bulog," terang Hairul Azmi, usai menyerahkan laporan, Rabu (22/01/2025).
Selain dokumentasi, dia juga menyerahkan surat pernyataan dari masyarakat selaku penerima namun tidak sesuai dengan seharusnya serta mereka yang belum menerima padahal data sudah ada.
Pihaknya menduga ada penyelewangan atas bantuan tersebut untuk acara tasyakuran yang dirangkai dengan Isro' Mi'raj.
Selain itu, kelompok pemuda ini juga mengadukan tentang tidak teransparansi penggunaan dana desa, alokasi pengelolaan dana BUMDes, pengadaan ambulance desa, serta terakhir pembangunan kolam.
Azmi mengatakan, seharusnya ambulance itu untuk desa, namun nyatanya adalah mobil pribadi. Yang tak lain milik kepala desa saat ini.
“Seharusnya mobil ambulance bukan mobil pribadi kades dan masih dipergunakan saat ini," tegasnya.
Dari informasi yang didapatinya, anggaran untuk pembelian mobil tersebut dananya sudah dikembalikan. Namun, hingga saat ini mobil tersebut masih beroperasi. Ambulance sebutnya tak kunjung tiba.
Untuk kolam renang, kasus sebelumnya sudah dibawa ke Kejaskaan, dan perosalan itu yang ditindak lanjuti. Agar, pembangunan kolam itu jelas nilai anggaran dan bersumber dari mana serta luas dari proyek tersebut berapa.
"Selama kolam ini dibangun saya tidak pernah masuk, karena saya anggap belum jelas peruntukannya," ungkapnya.
Dia menerangkan, kolam itu disebutnya telah beroperasi. Namun demikian apakah hasilnya masuk ke PADes atau justeru ke kantong orang-orang tertentu.
"Banyak yang datang termasuk anak sekolah, karena menurut informasi namanya kolam edukasi," paparnya.
Dia menyinggung prihal adanya keberadan BUMDes yang hingga saat ini tak diketahui siapa menjadi pengurus. "Kami tidak tahu siapa orangnya, penggurusnya," kata Azmi.
Menanggapi laporan tersebut, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Lombok Timur, I Putu Bayu Pinarta, mengamini adanya laporan masyarakat tersebut. Pihaknya akan membaca dulu, telaah dulu laporan itu.
Dia mengatakan, pihaknya bakal mengundang para pelapor untuk klarifikasi terkait laporan tersebut.
"Bukti-buktinya nanti atau ke depannya seperti apa, nanti kita akan infokan kembali," pungakasnya. (kin)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami