OPSINTB.com - Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) untuk masyarakat dijadwalkan mulai digelar bulan Februari 2025 mendatang. PKG merupakan salah satu program pemerintah Prabowo Subianto.
Namun demikian, pemerintah daerah nampaknya harus melihat kemampuan yang dimiliki. Tak hanya soal tenaga dan alat kesehatan, tapi juga anggaran.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, H Pathurrahman mengatakan, pada prinsipnya daerah harus mendukung program nasional, apalagi ini untuk masyarakat.
"Kita akan berusaha maksimalkan sumber daya yang ada, bahan-bahannya kan dari pusat," kata Pathurrrahman, Selasa (21/01/2025).
Yang jelas, imbuhnya, pihaknya akan menyusun serta menghitung kebutuhan masyarakat, fasyankes, fasilitas faskes yang dimiliki baik itu Pukesmas Rumah Sakit, termasuk juga klinik dan Pustu.
Dia menegaskan, penting melihat kekuatan di kala ada kendala atau kekurangan. Maka pihaknya bisa koordinasi dengan pemerintah provinsi mau pun dengan pusat.
Dari sisi tenaga di Lotim diakuinya cukup banyak. Tinggal menunggu bahan dari pusat.
"Bahannya kan banyak untuk pemeriksaan laboratorium. Itu semua akan didrop dari sana," paparnya.
Alat kesehatan di Kabupaten Lombok Timur disebutnya lumayan lengkap meski diakuinya masih kurang. Namun demikian, dirinya menyebut dalam tiga tahun terakhir sudah banyak perlatan yang dilengkapi.
Menurutnya, selama program ini untuk masyarakat termasuk program PKG ini disebutnya bagus.
Dia memaparkan, tujuan program ini sebenarnya untuk pemeriksaan dini. Penyakit apa yang diderita dan ditindak lanjuti.
"Kegiatan kegiatan screening penyakit ini kan secara baksos sering kita lakukan juga," ucapnya.
Semisal di lapangan ditemukan penyakit yang beresiko untuk jantung atau strok baru akan berkerjasama dengan penyakit lanjutan.
Di lain sisi, bagi yang bersangkutan lebih dini mengetahui penyakit yang diderita sehingga lebih cepat dilakukan tindakan.
Dia membeberkan, di Lotim baru ada 78 Pustu. Bahkan ada di satu desa didapati Puskesmas.
"Kalau saya juga berfikir sesuai arahan pusat itu bila memungkinkan untuk libatkan swasta juga," sebutnya.
Dalam fasyankes itu, bebernya, ada dokter praktik manidiri, dan klinik swasta. Jika memungkin akan dilibatkan. Artinya, kata dia, harus diperluas tak hanya melihat miliknya pemerintah. Sebab faskes di Lotim cukup merata di setiap kecamatan.
"Maksud saya, untuk melihat kesiapan fasyankes kita lihat dulu kesiapan rumah sakit, Puskesmas, dan ke Pustu. Bila itu masih kurang kita lirik rumah sakit swasta, klinik swasta, dokter praktik mandiri, itu caranya untuk memenuhi itu," pungkasnya. (kin)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami