OPSINTB.com - Awan hitam tipis menutup langit. Rasa dingin juga menyelimuti.
Suasana ini banyak orang yang memilih diam di rumah. Tarik selimut, tidur. Atau ada juga yang memilih minum kopi untuk menghangatkan tubuh.
Tapi ada pemandangan yang berbeda di Pondok Pesantren Salaf Modern Thohir Yasin. Jemaah dan warga sekitar berduyun-duyun memasuki Ponpes.
Di dalam Ponpes nampak ribuan orang tengah memarut kelapa dengan cara manual. Meski semua laki-laki, tangan mereka cukup cekatan menguris.
Sebagian lainnya, memeras kelapa tersebut untuk kemdian diambil santannya. Sebagian lainnya sibuk menyusun bata, setinggi lutut untuk kemudian difungsikan sebagai tungku.
Setelah itu, mereka membawa air santan tersebut lalu menuangkan dalam wajan berukuran besar. Lalu dengan perlahan mereka memasukan kayu, yang bakal digunakan untuk memanaskan wajan.
Ada juga dari mereka yang memegang kitab suci Alquran, dengan khusu' membacanya.
Dari sekian banyak orang di lokasi itu, tak satu pun dari mereka yang nganggur. Semua sibuk, dengan tugas masing-masing, tanpa bantuan mesin apa pun.
Segala yang dilakukan seribuan orang itu, merupakan dalam rangka membuat minyak. Oleh jemaah di Ponpes itu disebut dengan Nyeleng Minyak Seribu Hajat.
Ketua Panitia Nyeleng Minyak, Lalu Muhammad Isnaini mengatakan, kegiatan itu merupakan prosesi dari memperingati zikrul hauliah Pondok Pesantren Thohir Yasin yang ke 35. Salah satu kegiatannya ialah Nyeleng Minyak Seribu Hajat.
"Puncak yaitu pengajian akbar serata terakhir pelaksanaan kegiatan pembuatan minyak obat atau nyeleng," kata Lalu Muhammad Isnaini, kemarin Kamis malam (2/01/2024)
Kegiatan nyeleng, kata dia, diikuti sekitar 100 kelompok yang berasal dari berbagai daerah yakni dari berbagai wilayah di pulau Lombok, Sumbawa, Irian Jaya dan lain sebagainya. Dia membeberkan, per kelompoknya minimal 50 orang.
Dikatakannya, minyak obat Hipziah yaitu minyak obat penjaga. Bahannya, kata dia, buah kelapa sebanyak 44 samapai 99, dicampur dengan berbagai bumbu ataupun juga racikan-racikan lainnya.
Selama prosesi berlangsung, ucapnya, jamaah yang terlibat prosesi nyeleng harus suci dari hadas. Tidak boleh batal wudhu dan berkata kotor. Tapi mereka melantunkan ayat suci Al Quran sampai nyeleng selesai.
Minyak seribu hajat, dipercaya bisa memuluskan segala hajat dan bermanfaat untuk pengobatan, tentu dengan izin Alloh SWT.
Di samping itu katanya, nantinya waktu-waktu tertentu Kiyai atau pimpinan Pondok Pesantren menuangkan bumbu-bumbu sebagai bahan pembuatan miyak obat tersebut.
Seperti air santan kelapa hijau, Sanomaki, Mesir, sarang burung walet serta dari berbagai jenis bahan lainnya.
"Miyak seribu hajat ini, segala keinginan apa yang kita hajatkan baik itu untuk pengobatan untuk lahir maupun pengobatan untuk perasaan," katanya.
Untuk membuat minyak ini, membutuhkan waktu tak sedikit. Bisa selesai pukul tiga hingga empat pagi. Karena kegiatan nyeleng ini sampai semalam suntuk sambil ibadah.
"Pembuatan minyak seribu hajat ini dibuat oleh hanya laki-laki saja dan perempuan tidak boleh serta whudu harus tetap terjaga dan ada beberapa surat Al Quran yang harus dibaca salah satunya surat Yasin untuk mengiringi proses pembuatan minyak tersebut ,"sebutnya
"Sementara itu, khasiat minyak seribu hajat ini, dipercaya untuk mengobati apa yang dihajatkan seperti pengobatan lahir dan batin supaya bisa tenang," imbunya. (zaa)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami