Sakit hati hutang tak dilunasi, SL habisi nyawa Hajah Elong

Sakit hati hutang tak dilunasi, SL habisi nyawa Hajah Elong

Sakit hati hutang tak dilunasi, SL habisi nyawa Hajjah Elong

OPSINTB.com - Warga Kampung Sandubaya Barat, Pringgabaya, Lombok Timur, dikejutkan dengan penemuan jasad seorang wanita di pinggir jalan pada Sabtu (22/2/2025) sore.

Korban, Hajah Elong (41), ditemukan dalam kondisi mengenaskan setelah diduga dibunuh oleh kekasihnya sendiri, SL (45), seorang nelayan asal Sulawesi Selatan.

Wakapolres Lombok Timur, Kompol Raditya Suharta, dalam konferensi pers Kamis (27/2), mengungkapkan bahwa SL mendatangi rumah kontrakan korban untuk menanyakan dugaan perselingkuhan dan menagih utang.

“Pelaku dan korban sempat berbicara di ruang tamu. Lalu, korban mengajak pelaku masuk ke kamar,” ujar Kompol Raditya.

Suasana berubah tegang setelah korban mengakui telah berselingkuh dengan pria lain di Sumbawa. Pengakuan tersebut memicu emosi SL, yang kemudian mengambil sebatang kayu dan memukul kepala korban hingga tersungkur.

Tidak berhenti di situ, SL juga membekap mulut dan hidung korban dengan jilbab hingga korban kehabisan napas.

Setelah memastikan korban tewas, pelaku berencana membuang jasadnya ke laut. Namun, saat membonceng mayat korban menggunakan sepeda motor sekitar pukul 04.00 WITA, jasad tersebut terjatuh di pinggir jalan. Panik, SL langsung melarikan diri.

Pagi harinya, warga menemukan jasad korban dan segera melaporkannya ke polisi. Dari hasil autopsi, korban dinyatakan meninggal akibat kehabisan oksigen akibat pembekapan.

Polisi yang bergerak cepat berhasil menangkap SL, yang merupakan orang terakhir yang bersama korban.

“Pelaku mengakui semua perbuatannya. Ia nekat membunuh korban karena sakit hati dan kesal utangnya tidak dilunasi,” ungkap Wakapolres.

Barang bukti yang diamankan antara lain pakaian korban dan pelaku, sebatang kayu yang digunakan untuk memukul, jilbab untuk membekap korban, sepeda motor korban, serta dua unit ponsel milik keduanya.

Atas perbuatannya, SL dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dan Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian.

“Kasus ini masih kami dalami lebih lanjut,” pungkas Kompol Raditya. (zaa)