Foto: Sedih, Masnah menatap puing-puing runtuhan rumahnya akibat terjangan angin puting beliung, Kamis (20/3).
OPSINTB.com - Lebaran tinggal menghitung hari. Sejatinya, Lebaran dirayakan dengan bahagia dan sukacita. Namun, tidak dengan Masnah dan Suhaimi. Pasangan suami istri dari Dusun Sapit, Desa Selebung, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah tersebut merasakan kepedihan.
Masnah dan Suhaimi adalah satu dari sekian banyak korban terdampak terjangan angin puting beliung yang terjadi Kamis (20/3) pagi. Atap rumah mereka nyaris tak tersisa; disapu puting beliung. Bahkan perabot dan alat dapur juga ikut berterbangan entah kemana.
''Sedih nak. Tidak ada satupun tersisa untuk memasak di dapur. Habis tersapu angin kencang kemarin,'' tutur Masnah sambil menyeka air matanya, Rabu (26/3/2025).
Meski demikian, Masnah dan suaminya enggan meninggalkan rumah mereka. Mereka memilih tinggal di bedeng yang dibangun dari sisa reruntuhan puing-puing rumah mereka. Bedeng tersebut berdekatan dengan kandang sapi dan ala kadarnya. Pun untuk bertahan hidup, berbuka dan sahur, ia hanya mengandalkan bantuan pemerintah.
''Pernah sih ada bantuan beras, telur, dan minyak goreng, tapi alat masaknya masih minjam di tetangga,'' katanya.
Untuk perbaikan atap rumah, Masnah harus meminjam uang ke keluarga untuk membeli spandek. Ia belum memikirkan biaya perbaikan dapur yang telah luluh lantak. Ia hanya berharap Lebaran nanti, ia, suami, dan kedua anaknya bisa tinggal di rumah yang layak serta nyaman tanpa harus kepanasan dan kehujanan.
Selain di Dusun Sapit, Desa Selebung, tiga dusun di Desa Teratak juga terdampak angin puting beliung. Dua desa ini bertetangga, hanya dibatasi sungai dan sawah warga. Adapun tiga dusun tersebut, yakni: Dusun Bagek Nunggal, jumlah terdampak 60 KK, Pediti, jumlah terdampak 5 KK, dan Benjor, jumlah terdampak 10 KK.
''Sehingga, totalnya 75 KK yang terdampak,'' kata Camat Batukliang Utara, HM Syukri.
Lebih lanjut, Syukri menerangkan, selain rumah warga, ada beberapa sarana umum yang juga terdampak puting beliung. Di antaranya: Puskesmas Teratak, dua unit bangunan madrasah, dan satu unit bangunan PAUD.
Adapun sejauh ini bantuan yang sudah disalurkan ke warga berasal dari berbagai kalangan, seperti politisi, pemerintah, serta sumbangan para dermawan.
Sama dengan Masnah dan suaminya, warga yang terdampak di Desa Teratak juga lebih memilih tinggal di bekas reruntuhan rumah mereka. Mereka enggan pindah, karena khawatir ternak mereka tidak terurus.
''Warga sendiri ada yang nekat bertahan dan tinggal beratapkan terpal dan ada juga yang mengungsi ke rumah keluarga, karena total hancur,'' imbuhnya.
Pihaknya saat ini masih menunggu bantuan lainnya dari Dinas Ketahanan Pangan Lombok Tengah. Ia berharap warga tenang sembari menunggu bantuan untuk sekadar memperbaiki atap rumah. (iwn)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami