OPSINTB.com - Yayasan Gemilang Sehat Indonesia gelar Forum Group Discution (FGD) bersama tokoh agama dan pemangku adat untuk menyusun Strategi Pencegahan Perkawinan Anak (PA), Kehamilan Remaja (KR), dan Kekerasan Berbasi Gender dan Seksual (KBGS) di desa di wilayah Kabupaten Lombok Timur, yang diselenggarakan di Gedung Puri Al Bahrah, Kamis (13/3/2025).
Sebagai narasumber dalam kegiatan itu ialah TGH Abdul Aziz Sukamawadi dengan materi perkawinan anak dalam persepektif hukum islam dan pola asuh orang tua dalam upaya pencegahan permasalahan anak.
Tidak hanya itu, dalam kegiatan ini juga nantinya akan menyepakati serta menyusun materi khutbah atau ceramah.
Kepada opsintb.com, District Coordinator Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) Lombok, Saprudin mengatakan, kegiatan ini berkolaborasi dengan tokoh agama. Mereka dihadirkan untuk ikut bersama-sama pemerintah dan PTBM agar lahirnya gagasan menjadi refrensi saat membawa khutbah atau ceramah.
"Temuan kami di lapangan, masyarakat butuh untuk diedukasi," ucap Saprudin.
Dia menerangkan, keterlibatan tokoh agama sangat penting dalam upaya pencegahan permasalah perkawinan anak dan masalah anak lainnya.
Sebab, kata dia, tokoh agama salah satu garda terdepan dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya pencegahan perkawinan anak.
Hasil penyusunan materi khutbah dan ceramah dalam pertemuan ini akan didokumentasikan, yang nantinya sebagai media edukasi.
Dalam melaksanakan kegiatan ini, pihaknya memilih empat desa yakni Jerowaru, Pare mas, Gereneng Timur, dan Menceh. Keempatnya dipilih karena sudah menjadi pilot project YSGI sejak tahun 2021 pada program Power To Youht.
"Jadi empat desa ini diintervensi dari 2021 dan tahun ini akhir dari intervensi kita," sebutnya.
Kepala Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, Dinas PMD Lotim Assirul Kabir, juga sebagai fasilitator juga memberikan apresiasi atas kegiatan yang dilakukan lembaga tersebut. Dirinya menilai apa yang dilakukan itu sangat positif.
Ke depan, imbuhnya, agar tim dari YGSI turut menghadirkan para pemuda, untuk lebih membakar dan memberi pemahan yang luas.
"Kami selaku pemerintah mendukung penuh, semoga ikhtiar baik kita di bulan puasa ini tercatat menjadi ibadah, dan semoga Lombok Timur yang kita cintai ini bisa lebih baik, dan menekan anggka pernikahan anak usia dini," ujarnya.
Sementara itu, TGH Abdul Aziz Sukarnawadi, dalam materinya menyampaikan, dirinya telah lama mengikuti dan menjadi pemateri di berbagai acara terkait isu perkawinan anak.
Ia sangat bangga bisa turut menjadi bagian dari Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI). Dari peselancarannya di internet, kata dia, ia mendapati yayasan ini sangat luar biasa.
Dia mengaku, sangat miris dengan penomena yang kerap terjadi di beberapa wilayah di Lombok Timur, namun dengan acara ini dia harap bisa membuat gebrakan dan trobosan bersama untuk memperbaiki Lombok Timur, agar tidak ada lagi kasus-kasus serupa.
"Jujur saya juga sangat miris, oleh karnanya saya selalu menyuarakan dan menjadi narasumber terkait dampak dari perkawinan anak ini," terangnya
Padahal, kata dia, jika mengacu pada beberapa kitab fikih, jelas termaktub keriteria dan seperti apa klasifikasi yang memang sudah boleh menikah. Bahkan bisa menjadi haram jika tidak memenuhi bebera unsur, berlaku juga bagi mereka yang sudah dewasa.
Menurutnya, banyak aspek yang harus di perhatikan saat menikah. Lantaran itu, penting bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan aturan terkait larangan perkawinan anak.
Di lain sisi, ucapnya, peranan tokoh agama, masyarakat, dan orang tua juga sangat penting. Dia berharap mereka dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat desa, khususnya dalam hal pencegahan kekerasan dan perkawinan anak.
Sebagai tokoh yang dihormati dan dipercaya, tokoh agama memiliki pengaruh yang besar dalam menyampaikan pesan-pesan pencegahan melalui ceramah, pengajian, serta pertemuan adat yang sering diadakan di desa.
Selain itu, peran mereka juga sangat penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penghormatan terhadap hak-hak anak, perempuan, dan keluarga.
Kedepan, harapnya, kegiatan serupa dapat menjadi titik awal untuk terciptanya lingkungan yang lebih aman guna mendukung kesejahteraan anak perempuan, serta keluarga di desa.
"Saya anjurkan para peserta untuk mengikuti dan menonton vidio-vidio edukasi yang telah ia muat di beberapa media sosial perbadinya," ajaknya.
Diakhir acara, YGSI bersama Peserta menyusun materi khutbah dan ceramah, untuk memberikan edukasi bagi masyarakat nantinya. (zaa)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami