Bima

22/03/25

Cetak wirausaha maju, pelatihan sasar warga Penatoi Kota Bima

 
Cetak wirausaha maju, pelatihan sasar warga Penatoi Kota Bima

OPSINTB.com - Warga Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima mendapat pelatihan kewirausahaan dari Sasambo Instutute. Pelatihan digelar dalam rangka mencetak wirausaha yang maju, inovatif dan produktif. Kegiatan berlangsung di SDIT Abu Bakar As-Shidiq, Senin (17/3/2025).


Dalam materi pelatihan disampaikan koordinator Sasambo Institute Muslimin menyampaikan, pelatihan ini bertujuan memberikan kesempatan kepada masyarakat khususnya pemuda untuk mulai membangun usaha sejak dini. Begitu juga dengan melihat peluang bisnis yang potensial sesuai kebutuhan pasar.


“Melalui pelatihan ini kami ingin memulai membangun generasi usaha baru agar sector diberbagai bidang dapat terus berkembang, bahkan bisa memberikan dampak positif perekonomian,” katanya di hadapan peserta.


Dalam kesempatan itu, Muslimin menyoroti minimnya jumlah petani di tengah meningkatnya kebutuhan pangan. Oleh karena itu, Sasambo Institute mendorong generasi muda terjun ke dunia pertanian dan menjadi petani sukses.


“Pertanian masih menjadi tulang punggung negera, penting untuk kita meningkatkan kualitas dan sumber daya manusia di sector ini agar mampu mengelola pertanian secara professional dan berkelanjutan,” tegasnya.


Ditambahkan narasumber dari Sasambo Institute Julhaidin, katanya pelatihan ini diharap dapat menginspirasi peserta agar menjadi contoh bagi generasi muda lain yang ingin berkecimpung di dunia usaha. Maka dengan modal keterampilan diperoleh, peserta diharap mampu membangun usaha pertanian yang sukses.


“Kami ingin pelatihan ini tidak hanya sekadar teori saja, tapi bisa memberikan dampak nyata dalam meningkatkan sector pertanian dan mendorong lahirnya wirausaha muda yang kompetitif,” harapnya.


Pada akhir penyampaian materi oleh narasumber, peserta diberikan sesi bertanya seputar materi dibahas. Termasuk menyampaikan hambatan di lapangan. (red)

13/03/25

Kebersihan fasilitas wisata Taman Panda tanggung jawab bersama

 
Wakil gubernur ntb dinda
Foto: Wakil Gubernur NTB, Hj Indah Dhamayanti Putri

OPSINTB.com - Wakil Gubernur NTB, Hj Indah Dhamayanti Putri mengungkapkan bahwa Kecamatan Palibelo memiliki banyak potensi yang harus dijaga dan dikembangkan, terutama wisata Taman Panda yang menjadi icon wisata bagi masyarakat Bima.


Taman Panda tak hanya dikenal wisata pantai dengan beragama kuliner khas masyarakat suku Mbojo, tetapi Taman Panda juga menampilkan puluhan duplikat bangunan rumah adat tradisional Bima (uma lengge) sebagai warisan budaya masyarakat Bima dan Dompu secara luas kepada wisatawan yang berkunjung.


"Mari sama-sama kita jaga kebersihan dan Kamtibmas Taman Panda dan menjadi tuan rumah yang ramah bagi para pengunjung," ajak Ummi Dinda saat melakukan Safari Ramadhan sekaligus melaksanakan sholat Isya berjamaah di Masjid Al-Wustha Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima pada Rabu (13/3/2025).


Ummi Dinda meyakini dan percaya bahwa masyarakat Desa Panda dan Palibelo umumnya memiliki kelebihan dan potensi yang beragam. Menjaga dan merawat Icon wisata kuliner tersebut adalah tugas dan tanggung jawab semua pihak. Semoga Allah melimpahkan rahmatnya kepada masyarakat Bima.


"Untuk itu, kesadaran kita semua menjadi kunci untuk terus membangun dan memajukan wisata pantai dan kuliner tersebut," harap Ummi Dinda. 


Dengan demikian, Wagub NTB optimis bahwa Kabupaten Bima akan lebih maju ke depannya. 


Turut hadir Bupati dan Wakil Bupati Bima, puluhan kepala OPD lingkup Pemprov NTB, Kepala Karo Setda NTB serta Forkompinda lingkup pemerintah kabupaten Bima. (red)

04/03/25

Kesadaran besama kunci penanganan konflik di Kabupaten Bima

 
Kesadaran besama kunci penanganan konflik di Kabupaten Bima
Foto: Dialog penanganan konflik yang diselenggarakan Forum Pemuda Pemerhati Sosial (FPPS) NTB, Jumat (28/2).

OPSINTB.com - Forum Pemuda Pemerhati Sosial (FPPS) NTB menggelar dialog penanganan konflik di Kabupaten Bima. Kegiatan dialog berlangsung di Aula PGRI Cabang Kabupaten Bima pada Jumat (28/2/2025). 


Peserta dialog sebanyak 200 orang dari sejumlah elemen masyarakat dan institusi terkait. Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Badan Kesbangpoldagri Kabupaten Bima, Drs Syahrul M.Si, Kasat Binmas Polres Bima, Iptu Sumardin, Danposramil Belo, Mukhtar, perwakilan kepala desa di Kabupaten Bima, perwakilan Babinsa, serta pengurus FPPS NTB. 


Ketua pelaksana kegiatan Fikriyadin mengatakan, di Kabupaten Bima sering terjadi konflik sosial sehingga bisa berdampak pada sejumlah sektor. Dia berharap dialog ini bisa memberikan kesadaran kepada masyarakat sehingga tidak terlibat konflik.


“Kegiatan ini diharapkan dapat terlaksana dengan baik dan bisa menghasilkan solusi dalam penangan konflik yang sering terjadi di Bima,” katanya dalam sambutan.


Di tempat yang sama, Kepala Badan Kesbangpoldagri Kabupaten Bima, Syahrul menegaskan tidak semua orang menginginkan terjadinya konflik, namun kadangkala kondisi itu tidak bisa dihindari karena adanya perbedaan pandangan atau kepentingan. 


“Konflik sosial ini dipicu dari berbagai macam latar belakang baik konflik lahan antara masyarakat dengan perusahaan maupun masyarakat dengan masyarakat dalam desa yang bertetangga,” paparnya.


Menurut Kaban, konflik yang terjadi selama ini masih dapat diredam oleh pemerintah dan aparat keamanan. Termasuk konflik etnis juga pernah terjadi di Kabupaten Bima seperti, konflik antara warga Sumba yang bermukim di Desa Tente dengan warga lokal. Maka dari itu, penanganan konflik merupakan tanggung jawab bersama. Seringkali munculnya konflik berawal dari kenakalan remaja sehingga meluas melibatkan masyarakat.


“Dalam penanganan sosial di wilayah Bima perlu ada kedewasaan dan dilakukan mediasi sehingga ada solusi terbaik,” tegasnya.


Danposramil Belo, Serka Mukhtar menambahkan pada dasarnya konflik di desa seringkali dipicu karena kenakalan remaja, sehingga perlu peran serta masyarakat untuk membimbing anaknya serta ikut mengawasi anaknya. 


“Kemudian tidak adanya kontrol dari orangtua termasuk sering keluar malam. Kemudian bergaul dan berteman dengan kelompok kriminal smpai dengan dampak dari ketergantungan narkoba,” ujarnya.


Ditambahkannya, konflik di desa lebih banyak melibatkan siswa. Kemudian masalah tersebut juga berimbas ke kampung sampai pada aksi pemblokiran jalan.


“Perlu adanya penegakan hukum yang jelas terhadap para pelaku. Sehingga tidak menimbulkan persepsi di masyarakat terhadap ketidaktegasan aparat keamanan,” ungkapnya.


Kasat Binmas Polres Bima, Iptu Sumardin menuturkan untuk penanganan konflik sudah sering dilakukan aparat keamanan. Misalnya, terkait konflik antara Desa roka dan Desa Runggu Kecamatan Belo. Konflik yang sering terjadi di Bima lebih banyak konflik antara individu, konflik dalam keluarga serta konflik dalam kelompok atau komunitas.


“Kemudian juga ada konflik antar etnis yang melibatkan antara kelompok etnis Sumba yang ada di Bima dengan warga lokal. Konflik tersebut cepat diredam karena adanya komunikasi yang baik,” bebernya.


Ditambahkan Camat Belo, Ruyani perlu upaya serius dalam melakukan pemberantasan Narkoba dan miras di tengah masyarakat karena seringkali memicu terjadinya konflik. 


“Bahwa langkah antispasi dalam mencegah konflik pihaknya berharap agar aparat keamanan dapat memberikan pengamanan terhadap kegiatan sosial seperti acara hiburan,” katanya.


Selain itu, kata dia, perlu adanya penertiban masyarakat yang sering membawa senjata tajam atau senpi rakitan yang ada setiap desa.


 “Serta perlu adanya penertiban terhadap aset daerah, jangan sampai ada aset milik daerah dikelola secara pribadi atau dijual belikan oleh oknum pejabat. Sebab dapat memicu adanya konflik dengan masyarakat,” sentilnya. (red)

03/02/25

Banjir bandang terjang Bima: 3 korban jiwa, 5 orang masih hilang

 
Banjir bandang terjang Bima: 3 korban jiwa, 5 orang masih hilang

OPSINTB.com - Banjir bandang melanda Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, pada Minggu malam (2/2/2025). Peristiwa itu menelan korban jiwa serta menyebabkan kerusakan infrastruktur. 


Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut memicu longsor di pegunungan dan mengakibatkan terendamnya pemukiman warga.


Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi mengatakan, tiga orang ditemukan meninggal dunia akibat bencana ini. Di antaranya Hermawati (40) dari Desa Wora, Aisah (5) dari Desa Nangawera, dan Burhan (50) warga Desa Nunggi.


“Hingga pukul 18.00 WITA, total ada tiga korban jiwa yang sudah ditemukan,” ucap Hariyadi, Senin (3/2/2025).


Selain itu, dari data yang diterima ada lima warga Dusun Karuwu, Desa Nangawera, masih dilaporkan hilang.


Pihaknya telah mengerahkan tim Rescue dan dan Pos SAR Bima sejak kemarin malam untuk melakukan pencarian. 


Operasi ini melibatkan TNI, Polri, BPBD Bima, Polair Kota Bima, PMI, Tagana, TSBK Kota Bima, Potensi 204 Bima, relawan, aparatur desa, masyarakat setempat, dan pihak terkait lainnya.


“Pencarian dilakukan dengan menyisir aliran sungai hingga ke muara menggunakan perahu karet,” tambah Hariyadi.


Kepala kantor SAR Mataram mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwewenang. (zaa)

20/01/25

Lalu Iqbal hadir menjadi pemimpin untuk masyarakat kecil

 
Iqbal hadir menjadi pemimpin untuk masyarakat kecil

OPSINTB.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih, H Lalu Muhamad Iqbal, melanjutkan kunjungan ke Kampus 2 Universitas Muhammadiyah di Bima. Setelah sebelumnya mengunjungi beberapa lokasi di wilayah tersebut.


H Lalu Muhamad Iqbal menegaskan, dirinya adalah pemimpin yang hadir untuk masyarakat kecil, bukan hanya untuk kaum berada. Namun dia diangkat jadi gubernur bukan oleh orang kaya, tapi oleh tangan-tangan masyarakat kecil, merekalah yang disebut selama ini terlupakan. 


"Orang-orang yang memilih saya adalah mereka yang kehilangan harapan, tapi menitipkan sisa harapan itu kepada saya,” ucapnya.


Iqbal mengaku terharu melihat dukungan masyarakat di daerah miskin dalam pemilihannya. Bahkan, beberapa wilayah memberikan suara hingga di atas 80 persen. 


Hal itu disebutnya menjadi motivasi besar bagi dirinya untuk bekerja lebih keras.


“Mereka yang memilih saya adalah orang-orang di daerah paling miskin. Itu membuat saya menangis karena amanah ini adalah kepercayaan yang sangat besar,” ujarnya.


Iqbal menyebutkan, mengentaskan kemiskinan adalah prioritas utama dalam kepemimpinannya. Baginya, kemiskinan adalah akar dari berbagai persoalan sosial yang harus segera diselesaikan.


“Jika kita tidak serius menyelesaikan kemiskinan, semua masalah sosial lainnya hanya akan jadi lingkaran setan. Ini sesuai keyakinan Rasulullah bahwa ibu dari semua masalah sosial adalah kemiskinan,” tegasnya.


Iqbal komitmennya untuk membangun wilayah NTB secara merata. Ia bahkan mengaku lebih banyak fokus pada Bima akhir-akhir ini. 


Beberapa proyek strategis seperti pembangunan pelabuhan baru, rumah sakit, dan peningkatan sektor pertanian sedang digarap serius oleh pemerintah provinsi.


Iqbal menyoroti masalah banjir yang kerap melanda Bima. Ia mengaku langsung bergerak meskipun sedang berada di Jakarta saat banjir terjadi.


“Saya langsung instruksikan bantuan, bahkan mengajak teman-teman pengusaha untuk ikut menyisihkan hartanya. Hasilnya, kami berhasil membawa lebih dari satu juta meter bantuan air bersih untuk masyarakat terdampak,” katanya.


Menurut Iqbal, penanganan banjir di Bima tidak boleh hanya mengandalkan solusi jangka pendek. Ia menekankan perlunya langkah permanen agar banjir tidak terus menjadi “langganan” masyarakat.


Iqbal berharap dukungan penuh dari masyarakat, terutama Muhammadiyah, untuk bersama-sama mencari solusi atas berbagai persoalan di NTB.


“Jabatan ini bukan soal hebat-hebatan, tapi soal pengabdian. Saya ini bukan gubernur yang lahir dari orang-orang kaya. Amanah ini datang dari orang-orang kecil yang Allah tinggikan derajatnya. Karena itu, saya harus bekerja untuk mereka,” tegasnya.


Iqbal juga menegaskan pentingnya keadilan dalam kepemimpinan. Baginya, pemimpin yang tidak adil akan kehilangan maknanya.


“Tanpa keadilan, seorang pemimpin tidak relevan. Saya ingin jadi pemimpin yang amanah, adil, dan bisa membawa perubahan, terutama bagi masyarakat kecil yang selama ini kurang mendapat perhatian,” pungkasnya. (zaa)

19/01/25

Iqbal tinjau jembatan amblas di Soromandi: perbaikan harus segera dilakukan

 
Gubernur ntb lalu iqbal

OPSINTB.com – Setelah meninjau pabrik garam di Bima, Gubernur NTB terpilih, H Lalu Muhamad Iqbal, melanjutkan perjalanan dengan meninjau langsung lokasi jembatan yang amblas akibat banjir di Desa Sai, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, Minggu (19/01/2025). 


Didampingi Kepala Dinas PUPR NTB, Kalak BPBD, serta sejumlah pejabat Kabupaten Bima, kunjungan ini menjadi perhatian publik.


Gubernur terpilih, H Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan, keprihatinannya atas kondisi infrastruktur di wilayah tersebut yang dianggapnya memprihatinkan. Menurutnya, kerusakan jalan dan jembatan ini berdampak langsung pada aktivitas masyarakat, terutama sektor ekonomi yang menjadi tulang punggung warga setempat.


“Kunjungan ini bukan sekadar melihat jalan yang rusak, tetapi menyaksikan dampaknya terhadap ekonomi masyarakat. Kerusakan ini sudah sangat parah. Jalannya sudah tua, dan memang sudah waktunya diperbaiki,” ujar Iqbal di lokasi.


Dirinya menegaskan pentingnya langkah cepat untuk menangani kondisi darurat ini. Ia menyebutkan bahwa perbaikan sementara harus segera dilakukan untuk memastikan aktivitas ekonomi masyarakat tidak terhenti sepenuhnya.


"Mungkin nanti bisa kita alokasikan melalui APBD atau dana tanggap darurat. Yang terpenting, akses ekonomi bisa segera pulih. Saya juga berterima kasih kepada pemilik tanah di sekitar yang telah meminjamkan lahannya untuk akses sementara," ucapnya.


Ia menyoroti pentingnya pemeliharaan berkala terhadap infrastruktur. Menurutnya, perencanaan pembangunan yang berkelanjutan harus menjadi prioritas agar kejadian serupa tidak terus berulang setiap tahun.


Sebagai gubernur terpilih, Iqbal menegaskan komitmennya untuk menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu prioritas utama dalam masa kepemimpinannya. 


"Ini adalah langkah awal. Kami akan terus berupaya agar seluruh masyarakat NTB, termasuk di wilayah terpencil, merasakan kehadiran pemerintah," pungkasnya.


Ditempat sama, warga Desa Sai Nurdin, menyambut baik kedatangan Gubernur NTB terpilih. Dirinya mengaku bangga karena pemimpin yang baru saja terpilih itu mau datang ke wilayah terpencil seperti Desa Sai, yang selama ini jarang mendapat perhatian.


“Ini momen yang sangat berarti bagi kami. Jalan Pantura yang dilewati tadi sudah puluhan tahun belum tersentuh perbaikan secara menyeluruh oleh pemerintah. Kehadiran Pak Iqbal memberi harapan baru,” ujar Nurdin.


Nurdin berharap perbaikan jalan Pantura yang telah diajukan dan dianggarkan dapat segera direalisasikan oleh pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan Dr. Iqbal.


Ia menilai perbaikan ini akan membawa dampak besar bagi kelancaran ekonomi masyarakat di Desa Sai dan sekitarnya.


"Kami sangat berharap janji perbaikan ini tidak hanya jadi wacana. Semoga jalan ini bisa segera diperbaiki dengan tuntas. Kami juga mendoakan Mami Iqbal diberikan umur panjang dan terus memimpin NTB," tutupnya penuh harapan.


Kunjungan ini turut menjadi perhatian masyarakat luas, terutama karena Dr. Iqbal baru terpilih sebagai Gubernur NTB. Kehadirannya di lokasi bencana dinilai sebagai bukti nyata komitmennya untuk menyelesaikan persoalan infrastruktur yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. (zaa) 

Lalu Iqbal kunjungi pabrik garam di Bima, siap mendukung swasembada nasional

 
Lalu Iqbal kunjungi pabrik garam di Bima, siap mendukung swasembada nasional

OPSINTB.com - Usai menemui korban banjir di Kelurahan Paruga, Kecamatan Rasanae Barat, Gubenur NTB terpilih, H Lalu Muhamad Iqbal, melanjutkan perjalanan mengunjungi pabrik garam yang ada di Desa Donggobolo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima pada Minggu (19/1/2025).


Pabrik garam yang dikunjungi merupakan salah satu penyumbang utama produksi garam di NTB. Bahkan, pemerintah pusat memberikan perhatian khusus terhadap pabrik ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional, yang menargetkan swasembada garam pada tahun 2024.


Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat sektor dibidang tersebut di wilayah NTB dalam mendukung program swasembada garam nasional.


Pada kesempatan itu, H Lalu Muhammad Iqbal memberikan apresiasi atas upaya industrialisasi garam yang melibatkan teknologi dan koperasi. Ia menegaskan, ukuran keberhasilan industri garam ini tidak hanya dilihat dari aspek produksi, tetapi juga dari kesejahteraan anggota koperasi.


"Keberhasilan industri ini sederhana: apakah anggota koperasi sejahtera atau tidak dan juga petani sejahtara atau tidak," papar Iqbal.


Jika setelah 2 hingga 3 tahun industri ini tidak membuat kehidupan petani lebih baik, berarti sebutnya ada yang salah dalam pengelolaannya


Iqbal menyoroti pentingnya memenuhi standar industri untuk mengurangi ketergantungan impor garam. 


Dirinya berkomitmen untuk memastikan agar produksi garam lokal dapat memenuhi kebutuhan industri nasional.


Dia meapaparkan, pasar garam nasional sangat besar, serta masih impor dalam jumlah besar.


"Artinya, permintaan lebih besar daripada suplai. Tugas kita adalah memastikan suplai garam memenuhi standar industri," tambahnya.


Pabrik garam di Bima ditargetkan untuk memproduksi 20 ribu ton per tahun dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi garam lokal. 


Iqbal menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan industri garam di NTB. Ia berharap pabrik ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan industri pergaraman yang berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.


"Kita harus memastikan bahwa industri ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Saya akan terus memantau perkembangan pabrik ini dan siap memberikan dukungan yang diperlukan," ujar Iqbal.


Kehadiran pabrik garam di Bima, bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat serta memenuhi kebutuhan garam dalam negeri. 


"Dengan peningkatan produksi garam, NTB diharapkan dapat menjadi salah satu produsen garam utama di Indonesia, memperkuat perekonomian daerah, dan berkontribusi pada swasembada garam nasional," ujarnya.


Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, Muslim mengaku, pabrik ini menjadi pendorong dalam mempercepat pembangunan sektor garam di NTB, yang dapat berkontribusi terhadap swasembada garam nasional pada 2024.


Pembangunan pabrik garam ini menghabiskan anggaran Rp10 miliar dan dilengkapi dengan tiga mesin utama. Mulai mesin pencuci garam, mesin penghancur kristal garam, dan mesin pengering garam. 


Semua mesin ini mendukung operasional pabrik agar dapat menghasilkan garam dengan kualitas terbaik.


Peraturan Presiden Nomor 126 Tahun 2022 memfokuskan pembangunan kawasan usaha pergaraman terintegrasi yang dikenal sebagai Sentra Ekonomi Garam Rakyat (SEGAR). 


"Kita berharap dengan adanya pabrik garam di Bima, dapat meningkatkan kesejahteraan petani garam dan mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor garam," harapnya.


Ketua Koperasi Garam, Kisman, yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan, Kabupaten Bima memiliki potensi besar dalam produksi garam. Kisman menekankan pentingnya implementasi Peraturan Daerah tentang perlindungan pertambangan, salah satunya dengan pendirian pabrik garam di wilayah ini.


"Ke depan, penguatan sektor ini akan terus dilakukan," ujarnya.


Kisman meminta perhatian lebih dari Gubernur terhadap Kabupaten Bima, yang memiliki jumlah produksi dan petani garam yang besar. 


Pabrik ini dirancang dengan kapasitas gudang mencapai 1.000 ton per tahun, dan mendapat investasi sebesar Rp11 miliar dari pemerintah pusat. 


"Ini berkat adanya dokumen master plan pengembangan kawasan ekonomi garam yang mengarah pada integrasi sektor ini," pungkasnya. (zaa)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama