Hukum

27/03/25

Kejari Lombok Tengah tuntut 3 kurir 7,34 kg sabu dengan vonis mati

 
Kasus sabu lombok tengah

OPSINTB.com - Kejaksaan Negeri Lombok Tengah memvonis mati tiga terdakwa penyelundup sabu seberat tujuh kilogram. Ketiganya yakni inisial I, JB, dan RA.


''Ketiga terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan; bersalah melakukan tindak pidana pemufakatan jahat menjual, membeli, menerima, dan menjadi perantara peredaran tujuh kilogram sabu,'' kata Jaksa Penuntut Umum PN Praya, Fajar Said, Kamis (27/3/2025).


Sebelumnya, ketiga terdakwa tersebut kedapatan membawa narkotika golongan 1 alias bukan tanaman/metamfetamin dengan berat total 7.044,91 .


Rinciannya, I membawa 1.981,39 gram, JB membawa 3.050,45 gram, dan RA membawa 2.013,07 gram.


''Ketiganya melanggar Pasal 114 Ayat 2 Jo. Pasal 132 Ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman mati,'' lanjut Said.


Dalam persidangan, terungkap bahwa terdakwa I, JB, dan RA membawa narkotika tersebut untuk diserahkan kepada seseorang di Lombok Timur atas perintah orang berbeda-beda.


Dijelaskan, orang tersebut tidak mereka kenali dan mereka hanya menerima instruksi melalui sambungan telepon. ''Sebagaimana diketahui ketiganya mau menjadi perantara karena diimingi akan diberikan upah besar oleh pemberi instruksi,'' terang JPU.


Sebelumnya, pada 26 Agustus 2024 silam, Satres Narkoba Polres Lombok Tengah membekuk tiga kurir narkoba pembawa 7,34 kilogram sabu di Jalan Bypass BIZAM. 


Adapun keputusan untuk menuntut hukuman mati ini juga merupakan langkah tegas dan komitmen Kejaksaan Negeri Lombok Tengah mendukung upaya pemerintah dalam memberantas peredaran narkotika, serta menjaga agar generasi muda terhindar dari dampak negatif penyalahgunaan narkotika.


Tuntutan tersebut diharapkan dapat mewujudkan rasa keadilan dan memberikan pesan yang kuat kepada para pelaku kejahatan narkotika bahwa negara tidak akan menolerir peredaran narkotika yang merusak kehidupan masyarakat khususnya generasi muda. (iwn)

21/03/25

Polresta Mataram hadirkan kebahagiaan di bulan Ramadhan dengan berbagi takjil

 
Polresta Mataram hadirkan kebahagiaan di bulan Ramadhan dengan berbagi takjil

OPSINTB.com - Ada pemandangan berbeda di depan Markas Polresta Mataram pada Jumat sore (21/3/2025). Sejumlah polisi bersama ibu-ibu Bhayangkari tampak membagikan takjil gratis kepada para pengendara yang melintas.


Aksi sosial ini digagas oleh Satuan Reserse Narkoba (Sat Narkoba) Polresta Mataram sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, terutama bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1446 H.


Kasat Narkoba Polresta Mataram, AKP I Gusti Ngurah Bagus Suputra mengatakan, kegiatan berbagi takjil ini merupakan wujud nyata kedekatan Polresta Mataram dengan warga.


"Kami ingin berbagi kebahagiaan dengan masyarakat. Semoga melalui kegiatan ini, hubungan antara kepolisian dan warga semakin erat, serta tercipta sinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban," ujar AKP I Gusti Ngurah Bagus Suputra.


Aksi berbagi ini pun mendapat respons positif. Para pengendara yang melintas terlihat antusias menerima takjil langsung dari tangan aparat kepolisian dan ibu-ibu Bhayangkari.


Selain berbagi takjil, petugas juga mengingatkan masyarakat agar selalu tertib berlalu lintas dan meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang saat ini melanda Kota Mataram.


Dengan kegiatan seperti ini, Polresta Mataram ingin menunjukkan bahwa polisi bukan hanya sekadar aparat penegak hukum, tetapi juga sahabat masyarakat yang selalu hadir di tengah-tengah mereka. (red)

Lagi, anak jadi korban derasnya aliran sungai

 

OPSINTB.com - Lagi, anak harus menjadi korban lantaran derasnya aliran sungai. Kemarin, Ramdani Akbar (9), asal Dusun Sepolong, Desa Gelora. Kali ini Dafa Alfarizki umur 5 tahun asal Desa Janggut, Montong Gading.


Dafa ditemukan tenggelam di Embung Puk Elep, Dusun Karang Baru, Desa Jenggut, Kecamatan Montong Gading, pada Pukul 11.30 Wita. Siang tadi, Jumat (21/3/2025).


Korban ditemukan setelah saksi menerima informasi, ada anak yang tenggelam. Tak berselang lama saksi dan warga menuju ke lokasi kejadian hanya melihat 1 buah sandal yang sedang mengapung.


Tak lama kemudian, Mahyudin salah seorang warga masuk ke dalam embung (sungai-red) dengan bertujuan untuk mencari korban. Setelah 10 menit berlalu, korban ditemukan masih berada di dalam air lalu diangkat ke atas.


Saat diangkat, korban belum diketahui pasti masih hidup atau tidak. Sebab langsung dilarikan ke Puskesmas Waja Geseng, Kecamatan Kopang.


"Sesampainya di Puskesmas dan dilakukan pemeriksaan, baru diketahui korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa karena diduga akibat kehabisan oksigen," kata Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman.


Sementara itu, Kapolsek, Kanit Reskrim bersama anggota piket setelah mendapat info dari warga langsung datang untuk mengecek TKP, guna melakukan pemeriksaan. Tapi pihaknya menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.


Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.


Berdasarkan hasil komunikasi dengan pihak keluarga korban, setelah petugas menyarankan untuk dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban namun oleh keluarga menolak.


"Keluarga korban untuk dilakukannya autopsi dan menerima kematian korban adalah takdir dari Allah SWT," pungkasnya. (zaa)

19/03/25

Gegara uang dua ribu, warga Suralaga tusuk orang hingga melukai leher

 
Gegara uang dua ribu, warga Suralaga tusuk orang hingga melukai leher

OPSINTB.com - Dugaan tindak pidana penganiayaan terjadi di Dusun Gerung Timur, Desa Gerung Permai, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur pada Selasa malam (18/3/2025) sekitar pukul 20.00 Wita.


Korban, Suepuddin Suryano (36), seorang petani, mengalami luka tusuk di bagian leher belakang setelah diserang oleh terlapor, Muhammad Roji Hidayat (28).


Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman mengungkapkan, peristiwa itu bermula saat anak korban, Muhammad Algiza Maulani (10), pulang ke rumah sambil menangis dan mengadu bahwa uangnya sebesar Rp2 ribu telah diambil oleh seorang anak bernama Opang, yang merupakan adik dari terlapor. 


"Lalu mendengar hal itu, korban mengajak anaknya untuk menemui Opang di depan Masjid Jami’ Nurul Ihsan Gerung Timur dan menanyakan kejadian tersebut," ucap Nikolas, Rabu (19/3/2025).


Namun Opang membantah telah mengambil uang tersebut, korban pun memutuskan untuk pulang. Tetapi, saat duduk di berugak depan rumah H Rosidi, tiba-tiba ibu dari terlapor datang bersama Opang dan Muhammad Roji Hidayat. 


"Ibu terlapor lalu menuduh korban telah menampar Opang, tetapi dibantah oleh korban," katanya.


Saat terjadi perdebatan, terlapor tiba-tiba menusuk korban dari belakang menggunakan pisau hingga mengenai leher belakangnya. Korban yang terkejut langsung berusaha melindungi diri dan berlari ke halaman rumah H Rosidi.


"Setelah mendapatkan pertolongan dari warga sekitar, korban dilarikan ke Puskesmas Kerongkong dan mendapatkan lima jahitan akibat luka tusuk tersebut," jelasnya.


Sementara, pihak kepolisian yang menerima laporan langsung turun ke lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan kepala wilayah setempat untuk mengamankan situasi. Korban yang masih dalam kondisi sadar kemudian melaporkan insiden ini ke Polsek Suralaga.


Namun, saat petugas mencari terlapor di rumahnya, ia sudah tidak berada di sana, dan pihak keluarga mengaku tidak mengetahui keberadaannya. Hingga saat ini, pelaku masih dalam proses pencarian. (zaa)

12/03/25

Anak usia SD dan SMP di Loteng banyak terjerumus narkoba, Bupati: Edukasi jadi prioritas

 
Bupati loteng pathul bahri

OPSINTB.com - Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri mengatakan, menangani masalah narkoba harus dirumuskan dengan baik dan tidak bisa hanya sebatas penyampaian di forum diskusi dan Musrenbang.


Menurut dia, sinergi dengan pihak TNI dan Polri perlu diperkuat untuk memberantas barang penghancur masa depan anak bangsa tersebut.


''Di mana-mana kami sampaikan harus diperkuat,'' kata Pathul Bahri di Kantor Camat Praya, Rabu (12/3/2025).


Ia melihat anak-anak usia SD dan SMP di Lombok Tengah saat ini sudah banyak yang terjerumus narkoba. Untuk itu, edukasi dan sosialisasi terkait bahaya narkoba perlu ditingkatkan.


''Maka edukasi dari Dinas Pendidikan tentu menjadi prioritas,'' ujarnya.


Ia mengakui memberantas narkoba merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Bahaya laten narkoba, kata dia, berimplikasi pula terhadap ekonomi, kesehatan dan pendidikan.


Selain narkoba, judi online atau judol juga menjadi perhatian pihaknya. Dikatakan telah banyak keluarga yang cerai berai akibat judol.


Sementara itu Camat Praya, Lalu Balya Wiranegara mengatakan kondisi wilayahnya saat ini sudah masuk zona bahaya. Bahkan, lanjut dia, Badan Narkoba Nasional (BNN) sudah mengecap tiga kelurahan di wilayahnya masuk zona merah narkoba.


Untuk itu, pihaknya menekankan kepada setiap desa dan kelurahan mengeluarkan anggaran untuk penanganan narkoba. Mengatasi kedaruratan itu, mulai tahun kemarin pihaknya telah membentuk kelompok masyarakat (Pokmas) peduli narkoba. 


''Ini diharapkan membantu kami untuk kampanye pencegahan dan peredaran narkoba ini,'' jelas Balya.


Ia menuturkan rata-rata pengguna narkoba di wilayahnya saat ini adalah pengangguran. Namun, ia menilai orang yang bekerja atau bahkan ASN juga rentan terkena narkoba.


''Makanya ini tergantung ahlak dan iman sebenarnya. Karena kita tau juga yang bekerja masih bisa terperangkap narkoba,'' pungkas Balya. (iwn)

11/03/25

Pencuri burung di Sandubaya terancam 7 tahun bui

 
Pencuri burung di Sandubaya terancam 7 tahun bui

OPSINB.com - Tak butuh waktu lama bagi Satuan Reserse Kriminal Polres Lombok Timur, berhasil meringkus pelaku tindak pidana pencurian berupa sejumlah burung di Kampung Baru RT 11 Kelurahan Sandubaya, Kecamatan Selong pada Hari Minggu kemarin (09/03/2025).


Kasat Reskrim, AKP I Made Dharma Yulia Putra membeberkan, peristiwa itu melibatkan empat orang pelaku. Dari ke 4 pelaku, baru 2 orang yang ditangkap, yakni MH (25), dan LH (18) yang berasal dari Dusun Lendang Bagik, Desa Bagik Payung Timur, Kecamatan Suralaga.


Mereka ditangkap di rumah orang tuanya di Desa Geres pada Senin malam (10/3/2025).


"Kami masih melakukan pengejaran terhadap 2 orang pelaku lainnya,” jelas Dharma.


Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti, yakni 1 ekor Burung Murai Batu beserta sangkarnya, 1 ekor Burung kecil berwarna kuning 1 unit sepeda motor Honda Vario 125 berwarna merah hitam, 1 buah celana pendek berwarna putih.


Sebelumnya kasus pencurian tersebut, sempat viral di sosial media melalui rekaman kamera pengawas atau CCTV.


Akibat perbuatannya, pelaku diancam pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. (zaa)

08/03/25

Penemuan mayat di persawahan Dusun Lenting Daya Lombok Timur

 
Penemuan mayat di persawahan Dusun Lenting Daya Lombok Timur

OPSINTB.com - Warga Dusun Lenting Daya, Desa Lenting, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur, dikejutkan dengan penemuan mayat seorang pria di area persawahan pada Sabtu (8/3/2025) sekitar pukul 06.30 Wita. Korban diketahui bernama H Moh Irwan Sani alias H Ishak (62), seorang petani asal dusun setempat.


Kasi Humas Polres Lombok Timur AKP Nikolas Osman mengungkapkan, penemuan mayat tersebut pertama kali dilaporkan oleh seorang warga bernama Fadli (30). Ia menemukan korban dalam kondisi tergeletak di pinggir sumur dekat gubuk miliknya, dengan tubuh yang sudah membengkak dan mengeluarkan cairan.


"Melihat kejadian itu  Fadli segera melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Dusun (Kadus) Lenting Daya, Suharnon (42)," ucapnya.


Berdasarkan keterangan saksi, kata Nikolas, korban sudah beberapa hari tidak terlihat di rumahnya. Namun salah seorang warga, Taufik Azhar alias Opik (40), menyatakan bahwa korban biasanya selalu mengikuti salat Jumat, namun pada hari Jumat sebelumnya, ia tidak melihat keberadaan korban. 


"Sementara, seorang saksi lainnya, Amaq Juminah (65), terakhir melihat korban pada Kamis malam (6/3/2025) sekitar pukul 20.00 WITA saat menuju sawahnya," terangya.


Selanjutnya, setelah menerima laporan dari warga, Kapolsek Sakra Timur, IPDA I Gst Bgs Ngr Rai bersama tim dari Polsek Sakra Timur langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan awal. Sekitar pukul 09.00 Wia, Tim Inafis Polres Lombok Timur tiba di lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). 


"Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke RSUD dr Soejono Selong menggunakan ambulans SAR Lombok Timur," jelasnya.


Berdasarkan hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diketahui bahwa korban tinggal sendirian dan memiliki riwayat penyakit sesak napas. Di sekitar lokasi kejadian, petugas menemukan alat semprot obat sesak yang diduga milik korban.


"Keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah," pungkasnya. (kin)

05/03/25

Puluhan Nakes PKM Batuyang laporkan akun dengan ujaran kebencian

 
Puluhan Nakes PKM Batuyang laporkan akun dengan ujaran kebencian

OPSINTB.com - Setelah viral di platform media sosial prihal keluhan pelayanan masyarakat di Puskesmas Batuyang, nampaknya berbuntut panjang. 


Pasalnya, puluhan profesi tenaga kesehatan setempat melaporkan sejumlah akun yang diduga melakukan ujaran kebencian ke Kopilisian Sektor Pringgabaya.


Dari patauan opsintb.com, saat sejumlah Nakes Puskesmas tersebut meminta izin ke kepala puskesmas untuk melapor kejadian tersebut ke polisi. Kendati mendapat larang dari Kapus setempat namun lantaran tersulut emosi mereka tetap melakukannya.


Perwakilan Perawatan DPK PPN Batuyang, Moh Hamzani mengatakan, puluhan nakes yang ikut melapor meruapakan perwakilan dari tenaga profesi yang ada di wilayah Puskesmas Batuyang.


"Ini bukan instansi ya yang melaporkan tapi dari perwakilan profesi yang merasa keberatan dengan adanya ujar kebencian," ucapnya kepada opsintb.com setelah selesai melapor ke Polsek Peringabaya.


Ujaran kebencian itu disebutnya dalam kolom komentar yang ada di postingan akun Facebook Ena Safitri yang mengkeritik Puskesmas Batuyang.


Dia membeberkan, beberapa akun yang dilaporkan yakni yang mengatakannya sebagai tenaga Iblis, setan, babi, sundel dan lain-lainnya. Kata-kata itu yang pihaknya tidak terima.


Sebab tenaga kesehatan di Puskesmas Batuyang seperti perawat, bidan, dan dokter disebutnya telah bekerja sesuai keilmuan masing-masing dan dengan SOP.


"Jadi kami itu sudah memanusiakan sesama manusia, dimana letak kami menjadi Iblis, babi dan anjing disitu," jelasnya.


Selanjutnya dirinya menyinggung adanya tuduhan Puskesmas Batuyang itu gagal. Menurutnya, hingga saat ini hal tersebut tak terbukti.


Pasalnya hingg saat ini, puskesmas itu setiap harinya dikunjungi pasien.  Baik dibagian Poli, UGD, Bersalin bahkan yang lainnya. 


"Buktikan kepada kami secara data kalau memang kami gagal di Puskesmas Batuyang," tantangnya.


Menurutnya, kegagalan itu jika izin tidak bisa keluar dan proses administrasi yang lainnya tidak jalan. Namun demikian semua itu disebutnya lancar.


Jangan sampai setetmen yang tidak-tidak ini merusak citra tempatnya bekerja serta tenaga kesehatan.


Dia menegaskan, sebagai pelayan publik siap menerima kritikan, tapi tidak dengan kata-kata kotor.


"Ibu bapak kami yang melahirlan kami tidak pernah mengutarakan kata kotor seperti itu kepada kami. Jagankan anda kalau memang anda ada masalah dengan kami cari kami, atau ada masalah saya cari saya juga jagan satu yang bermasalah semua kita yang kena," ujarnya dengan nada emosi.


Sementara Kapolsek Peringabaya AKP Suyono mengatakan, pengaduan dari Nakes Puskesmas Batuyang sudah diterima. Selanjutnya pihaknya akan memanggil yang bersangkutan untuk dimintai keterangan guna dilakukan mediasi.


"Secepatnya akan kita akan peroses laporannya dan di lakukan mediasi dan lain sebagianya, insyaalloh minggu-minggu ini clear," tutupnya. (zaa)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama