Pendidikan

21/03/25

SMKN 1 Sikur siapkan berbagai program unggulan untuk cetak generasi siap kerja

 
SMKN 1 Sikur siapkan berbagai program unggulan untuk cetak generasi siap kerja

OPSINTB.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sikur terus melakukan inovasi dengan berbagai program unggulannya. Salah satunya ialah gelaran Job Fair.


Program itu dilakukan karena memungkinkan siswa langsung terjun ke dunia kerja.


Kepala SMKN 1 Sikur, Hasbi Ahmad menjelaskan, Job Fair merupakan ajang bagi industri untuk merekrut tenaga kerja langsung dari sekolah. Tahun lalu, acara ini diikuti oleh 10 industri yang membuka peluang kerja bagi siswa. 


Tahun ini, kata dia, sekolah juga telah menyiapkan program magang kerja bagi siswa kelas 12.


"Di sekolah lain, mungkin disebut PKL (Praktik Kerja Lapangan), tetapi di sini kami menyebutnya magang kerja," Ucap Hasbi, Kamis (20/3/2025). 


Sebagai persiapan, ucapnya, saat duduk di kelas kelas 11 siswa mengikuti program tepa industri. Dimana mereka belajar di industri sesuai dengan minatnya. 


Naik ke kelas 12, mereka mulai magang kerja secara penuh, sehingga memiliki peluang besar untuk langsung direkrut oleh perusahaan.


Saat ini sebanyak 65 siswa SMKN 1 Sikur telah bekerja di berbagai industri, meskipun mereka belum lulus sekolah. Mereka tersebar di berbagai tempat kerja, seperti hotel di Tete Batu, Mataram, dan Gili Trawangan.


Selain job fair, SMKN 1 Sikur juga memiliki program unggulan lainnya, yaitu One Student One Product (OSOP), yang akan digelar pada 19 April mendatang. Program ini merupakan tugas akhir bagi siswa kelas 12, di mana setiap siswa harus menciptakan satu produk inovatif sesuai dengan jurusannya.


"Program OSOP ini menjadi salah satu cara kami mencetak siswa yang berjiwa wirausaha. Mereka harus berani berkarya dan siap terjun ke masyarakat," ucapnya.


Produk yang dihasilkan pun beragam, mulai dari kuliner bagi siswa jurusan Tata Boga, produk kecantikan bagi jurusan Kecantikan, hingga berbagai inovasi dari jurusan DKV. Setiap siswa wajib menciptakan produk yang berbeda dan unik.


OSOP ini katanya salah satu syarat mengikuti Ujian, hasil karya siswa juga akan didokumentasikan dalam katalog tahunan sekolah. 


"Tahun ini merupakan kali kedua program OSOP diselenggarakan, dan akan dirangkaikan dengan expo yang menampilkan hasil karya siswa kepada publik," jelasnya.


Pada acara OSOP nanti, SMKN 1 Sikur berencana mengundang Gubernur dan Bupati untuk memberikan apresiasi kepada siswa atas kreativitas mereka.


Dengan berbagai program unggulan ini, SMKN 1 Sikur berharap dapat mencetak lulusan yang siap kerja dan berjiwa wirausaha. 


"Sehingga mereka mampu bersaing di dunia industri maupun menciptakan lapangan kerja sendiri," pungkasnya. (zaa)

20/03/25

Menguatkan karakter siswa, SMKN 1 Sikur gelar berbagai kegiatan di bulan Ramadhan

 
Menguatkan karakter siswa, SMKN 1 Sikur gelar berbagai kegiatan di bulan Ramadhan

Foto: Kepala Sekolah dan siswa SMKN 1 Sikur bakti sosial bagi takjil ke pengguna jalan raya. (zaa/opsintb)


OPSINTB.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sikur, gelar sejumlah kegiatan di bulan suci Ramadhan. Di antaranya, bakti sosial oleh OSIS, pembagian sembako, pembagian takjil, serta peringatan Nuzulul Quran.


Kepala SMKN 1 Sikur, Hasbi Ahmad mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari visi dan misi sekolah yang menekankan aspek Smart, Inovatif, Kreatif, Unggul, dan Religius.


"Nilai religius ini kami implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, karena kami ingin membentuk karakter siswa yang berakhlakul karimah sesuai dengan tuntunan agama," ucap, Hasbi Ahmad, Kamis (20/3/2025).


Hasbi mengatakan, pendidikan karakter sangat penting, terutama bagi siswa SMK yang dipersiapkan untuk langsung terjun ke dunia kerja atau berwirausaha. 


Menurutnya, ada perbedaan antara sekolah umum, dengan kejuruan. Siswa SMK, ucapnya, dituntut untuk siap bekerja atau berwirausaha setelah lulus. 


"Oleh karena itu, pembentukan karakter dan kemandirian menjadi hal utama," ujarnya.


Selain kegiatan sosial dan pembagian takjil, pihak sekolah juga secara rutin mengadakan kegiatan keagamaan seperti sholat Dhuha, kajian keislaman, dan tausiah.


Momentum Ramadan ini, lanjut Hasbi, dimanfaatkan untuk mendorong perubahan karakter siswa, agar tumbuh menjadi individu yang religius dan memiliki kepedulian sosial. 


Kegiatan pembagian takjil yang dilakukan merupakan bagian dari program OSIS sebagai bentuk pembelajaran kepemimpinan dan kepedulian sosial bagi siswa.


Melalui kegiatan itu, siswa belajar bagaimana menjadi pemimpin yang peduli terhadap sesama. Mereka dapat memahami selain sebagai individu juga adalah makhluk sosial yang perlu berbagi dan bersosialisasi.


Dia berharap, kegiatan semacam ini bisa menjadi tradisi tahunan yang terus dijaga oleh siswa dan pihak sekolah.


"Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi momen sesaat, tetapi menjadi kebiasaan baik yang melekat di lingkungan SMKN 1 Sikur yang dikenal dengan nilai religiusnya," tutup Hasbi Ahmad. (zaa)

15 ribu anak putus sekolah di KEK Mandalika, 'bom waktu' menuju persaingan global

 
Anak putus sekolah di lombok
Foto: Kepala PGRI Loteng, HM Amir

OPSINTB.com - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) di balik bentang alamnya yang memukau serta pesonanya yang indah, ternyata menjadi bagian kelam dunia pendidikan. 


Bayangkan, 15.000 anak usia SD-SMP mengalami putus sekolah di kawasan berlabel 'super prioritas' ini.


Kepala PGRI Loteng, HM Amir mengungkapkan, akar permasalahannya adalah bukan hanya sekadar faktor ekonomi, tetapi anak-anak tersebut ternyata dimanfaatkan oleh orang tua mereka untuk berjualan di sekitar KEK Mandalika.


''Setelah ditelusuri, bukan itu (ekonomi) saja sebenarnya. Jadi ada eksploitasi anak di sini. Mereka dimanfaatkan oleh orang tua mereka untuk berjualan di kawasan pariwisata Mandalika,'' ujar Amir di kantor bupati setempat, Kamis (20/3/2025).


Bekerjasama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Amir sudah melakukan berbagai cara melakukan pendekatan dengan orang tua mereka, termasuk membiayai sekolah mereka. Tapi, apa yang didapat Amir hanyalah kecewa.


Pendekatan yang lebih impresif pun dilakukan, yakni dengan membuatkan mereka stan di dekat Masjid Nurul Bilad (masih di KEK Mandalika) dengan harapan mereka bisa belajar sambil jualan.


''Kami biayai, kerjasama dengan yayasan-yayasan sudah sering kami lakukan. Sampai begitu dengan harapan kami tidak ingin anak-anak itu jadi beban orang tuanya,'' Amir menambahkan.


Menurut Amir, angka putus sekolah yang begitu banyak di kawasan pariwisata yang sangat menjanjikan adalah hal yang kontradiktif. Bukan hanya itu, bahkan banyak orang tua anak-anak tersebut adalah orang berada atau dengan kemampuan ekonomi mencukupi.


Maka, Amir mengharapkan peran perangkat pemerintahan terbawah seperti kepala lingkungan, tokoh masyarakat, dan desa untuk memberikan penyadaran bagi orang tua mereka.


''Mereka harus berbuat, karena mereka lebih mengetahui keadaan di bawah. Tidak bisa bupati, dinas yang turun langsung,'' tegas Amir.


Terpisah, Ketua DPRD Loteng, Lalu Ramdan yang juga merupakan legislator dari wilayah selatan mengemukakan hal yang sama dengan Amir. Yang paling berperan memecahkan permasalahan-permasalahan ini adalah tokoh agama, tokoh adat, dan orang yang disegani di daerah itu.


Meski Ramdan memaklumi bahwa di setiap daerah pariwisata, putus sekolah seolah sudah menjadi permasalahan klasik. Sebab, anak-anak di kawasan wisata sejak kecil sudah pandai berbicara bahasa asing sebagai modal mereka mencari uang.


''Sehingga ketika mereka bisa memperoleh uang dari hasil kerja mereka, seolah-olah sekolah sudah tidak berguna lagi,'' sesal Ramdan.


Parahnya lagi, orang tua mereka terlena dengan uang yang didapat anak-anak mereka, sehingga mereka juga enggan menyuruh anak mereka bersekolah.


Yang jelas, pemerintah sudah berupaya melakukan hal terbaik bagi pendidikan anak-anak tersebut dengan memberikan fasilitas yang memadai. 


''Masih kecil mereka sudah bisa bahasa Inggris, jadi guide dan dapat uang. Jadi, mereka hanya mementingkan ekonomi di sini. Tapi, ini bisa menjadi bom waktu bagi generasi kita ke depan.''


''Sebab, di era globalisasi ini kita sudah tidak bersaing lagi dengan sesama orang lokal, tetapi orang luar,'' pungkas pentolan Fraksi Gerindra tersebut. (iwn)

Anggota Paskibra Loteng 2025 bakal dapat bimbel gratis masuk perguruan tinggi

 
Anggota Paskibra Loteng 2025 bakal dapat bimbel gratis masuk perguruan tinggi

OPSINTB.com - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) akan menggratiskan pasukan pengibar bendera (Paskibra) pada HUT ke-80 RI untuk mengikuti bimbingan belajar masuk perguruan tinggi.


Hal ini sebagai tanggung jawab moral pemerintah yang telah mengambil hak belajar mereka saat mengikuti seleksi dan penugasan.


''Bimbingan belajar yang biayanya Rp3-4 juta akan kami gratiskan kepada adik-adik Paskibra,'' kata Kepala Kesbangpol Loteng, Murdi AP, Kamis (20/3/2025).


Dijelaskan, anggota Paskibra yang harusnya mendapatkan hak pendidikan harus meninggalkan kewajiban belajar mereka demi memenuhi panggilan mengikuti pelatihan dan penugasan.


''Mereka harus meninggalkan proses belajar mengajar di sekolahnya, tentu saja ini akan membuat mereka tertinggal dari teman-temannya,'' imbuhnya.


Ia menuturkan bimbingan belajar sudah dimulai tahun ini dengan peserta anggota Paskibra 2024.


Selain menggratiskan biaya bimbingan belajar, Murdi melanjutkan, para anggota Paskibra juga akan diangkat menjadi duta Pancasila.


''Sebagai duta Pancasila mereka diharapkan sebagai teladan masyarakat, menjaga kedaulatan NKRI, dan membumikan nilai-nilai Pancasila di Indonesia,'' ujarnya.


Menurutnya, mengabdi kepada negara tidak harus dengan menjadi polisi, tentara, atau PNS. Melainkan dengan mengedepankan kejujuran, berprilaku positif, menjaga kelestarian lingkungan, tangguh dalam mempertahankan ideologi Pancasila juga merupakan pengabdian terhadap negara.


Sebelumnya, sebanyak 273 peserta dari berbagai sekolah di Loteng bersaing untuk menjadi anggota Paskibra 2025. Mereka akan memperebutkan 33 formasi. Sejauh ini, mereka sudah mengikuti beberapa tahapan tes, seperti administrasi, wawasan kebangsaan, dan intelegensi. (wan)

11/03/25

Beredar isu Sekolah Dasar di Lotim dikoordinir pesan buku anti korupsi

 
Beredar isu Sekolah Dasar di Lotim dikoordinir pesan buku anti korupsi

OPSINTB.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lombok Timur, kembali diterpa isu miring. Kali ini sejumlah sekolah dasar diduga dikoordinir untuk memesan buku bertema anti korupsi hanya di satu tempat.


Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Hairurrazak Hanafie, ditemui belum lama ini mengatakan, melarang sekolah dasar maupun menengah membeli buku anti korupsi yang sifatnya dikoordinir atau memesan di satu tempat.


"Membeli buku di satu percetakan saja (di koordinir), itu salah, karena kepentingan bisnis bisa indikasi korupsi," ujar Hanafie.


Menurut Hanafie, buku anti korupai sangat penting sebagai media pembelajaran. Namun, satuan pendidikan dapat memperoleh buku tersebut secara gratis di laman KPK.


Dalam laman itu disebutnya, tertera lengkap sesuai kebutuhan sekolah atau siswa.


Meski demikian, Hanafie menyadari penggunaan alokasi BOS merupakan kewenangan kepala sekolah. Tapi, telah diatur dalam Permendikbudristek Nomor 63 Tahun 2023 atas perubahan Permendikbudristek Nomor 63 Tahun 2022, tentang petunjuk teknis pengelolaan dana bantuan operasional satuan pendidikan. 


Aturan tersebut menekankan sekolah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).


"Dari keseluruhan BOS didapat, 20 persen boleh digunakan beli buku. Tapi kalau ada yang gratis, ngapain mesti beli," katanya.


Sebelumnya, satuan pendidikan sekolah dasar negeri di Lombok Timur, mengadakan buku anti korupsi hanya di satu perusahaan percetakan (di koordinir). Melihat data lis pembelian buku setiap sekolah, melebihi kapasistas 20 persen dari alokasi penggunaan BOS. (zaa)

26/02/25

Wabup Edwin kunjungi Asrama Selaparang di Yogyakarta: Banyak yang perlu diperbaiki

 
Wabup Edwin kunjungi Asrama Selaparang di Yogyakarta: Banyak yang perlu diperbaiki

OPSINTB.com - Dalam rangka memenuhi undangan penutupan Retreat KDH di Magelang, Wakil Bupati Lombok Timur, H Moh Edwin Hadi Wijaya, mengunjungi Asrama Putra dan Putri Selaparang Lombok Timur di Yogyakarta, Rabu (26/02/224). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung kondisi asrama yang menjadi tempat tinggal mahasiswa asal Lombok Timur yang sedang menempuh pendidikan di Kota Pelajar tersebut.


Dalam kunjungan tersebut, Wabup Edwin menemukan beberapa kondisi yang perlu mendapat perhatian dan perbaikan guna meningkatkan kenyamanan para penghuni asrama.


Di Asrama Putri, beberapa masalah infrastruktur menjadi perhatian utama. Wabup Edwin mencatat perlunya perbaikan pada saluran air limbah dari dapur dan toilet yang kurang optimal. Selain itu, kondisi plafon yang rusak serta cat bangunan yang mulai pudar juga membutuhkan pembaruan agar lingkungan asrama tetap nyaman dan aman bagi para mahasiswa. Tidak hanya itu, pembuatan kanopi untuk parkir motor juga menjadi salah satu hal yang perlu direalisasikan guna melindungi kendaraan penghuni asrama dari panas dan hujan.


Sementara di Asrama Putra, Wabup Edwin menemukan beberapa bagian atap yang mengalami kebocoran, sehingga mengganggu kenyamanan penghuni. Selain itu, toilet yang mampet serta lantai yang mengalami kerusakan juga menjadi perhatian khusus.


Menanggapi temuan ini, Wabup Edwin menyatakan akan berkoordinasi dengan OPD terkait guna memperbaiki kondisi kedua asrama tersebut. 


“Mahasiswa adalah aset daerah, mereka harus mendapatkan fasilitas yang layak agar bisa fokus belajar dan berprestasi," ujar Edwin.


Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kualitas hunian bagi mahasiswa asal Lombok Timur di Yogyakarta. Pemerintah Kabupaten Lombok Timur juga diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap fasilitas asrama mahasiswa di luar daerah agar mereka dapat belajar dengan lebih nyaman dan produktif tutup wabup edwin. (red)

10/02/25

2 sekolah dasar di Lombok Timur ambruk akibat cuaca ekstrem

 
2 sekolah dasar di Lombok Timur ambruk akibat cuaca ekstrem

OPSINTB.com - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kecamatan Sakra Timur, Lombok Timur, menyebabkan atap dua sekolah dasar (SD) ambruk. Peristiwa ini terjadi pada Senin (10/2/2025) pagi, di Desa Greneng dan Desa Surabaya Utara.


Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Oesman, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, sekolah yang terdampak adalah SDN 1 Greneng di Dusun Greneng, Desa Greneng, serta SDN 2 Surabaya Utara di Dusun Jebuk, Desa Surabaya Utara.


“Atap ruang kelas di dua sekolah itu ambruk setelah hujan deras dan angin kencang mengguyur wilayah Sakra Timur sejak Minggu siang (9/2). Saat para guru tiba di sekolah pada Senin pagi, mereka mendapati atap bangunan sudah dalam keadaan roboh,” ujar AKP Nikolas Oesman, Senin.(10/2/2025)


Di SDN 1 Greneng, atap tiga ruang kelas yakni kelas III, V, dan VI ambruk, dengan estimasi kerugian mencapai Rp 45 juta. 


Sementara di SDN 2 Surabaya Utara, atap satu ruang kelas roboh dengan perkiraan kerugian sekitar Rp15 juta.


Meski tidak ada korban jiwa, kejadian ini membuat aktivitas belajar mengajar terganggu. Pihak sekolah telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk segera melakukan perbaikan.


“Kami juga mengimbau agar sekolah-sekolah dengan bangunan tua segera melakukan perbaikan guna menghindari kejadian serupa,” kata AKP Nikolas.


Sementara itu, kepolisian bersama Bhabinkamtibmas terus memantau kondisi di wilayah lain guna mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.


Dugaan sementara, robohnya atap sekolah ini bukan hanya akibat cuaca ekstrem, tetapi juga faktor usia bangunan yang sudah rapuh.


Untuk sementara waktu, aktivitas belajar mengajar di dua sekolah tersebut disesuaikan dengan kondisi yang ada sambil menunggu tindak lanjut dari pihak terkait. (zaa)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama