wisata

19/03/25

Pesanggrahan Timbanuh butuh perhatian serius

 
Wisata timbanuh pringgasela
Foto: Rumah kuno peninggalan Jepang di area Pesanggrahan Timbanuh. (fb/pesanggrahantimbanuh)

OPSINTB.com - Dalam catatan sejarah Lombok, Belanda pertama kali menjejakkan kakinya di pulau Seribu Masjid pada tanggal 5 Juli 1894. Invasi Negeri Kincir Angin ini dipimpinan Jendral Vetter dan Residen Dannenbargh.


Salah satu jejaknya ialah rumah bekas benteng pertahanan serdadu ras kulit putih, yang dibangun tahun 1932 silam di Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela, Lotim.


Bangunan rumah Pesanggrahan ini berdiri di atas tanah seluas 9 are. Sejak didirikan, suasana bangunan itu sangat eksklusif. 


Sepuluh tahun berselang, tepatnya tahun 1942 Jepang datang, mengusir tentara Belanda.


Perlawanan tentara Jepang rupanya membuat kocar kacir serdadu negara kincir angin itu. Mereka berlari menyebar turun bukit, salah satunya ke Tete Batu.


Oleh masyarakat setempat, pimpinan Jepang dikenal dengan nama Tuan Kumiya. Pemimpin pasukan negara Matahari Terbit itu, sedikit ramah dengan penjajah sebelumnya.


Namun Jepang pun tak bertahan lama sejak tahun 1945 Indonesia resmi merdeka. Barulah tempat itu dapat dimasuki oleh masyarakat setempat.


Sejak itu, Pesanggrahan, julukan lokasi itu bisa dikunjungi oleh masyarakat. Lambat laun tempat itu dijadikan salah satu destinasi tersohor di Gumi Patuh Karya.


Namun demikian, penataan lokasi itu tanpa master plan. Sehingga bangunan-bangunan dibangun secara serampangan.


"Tidak ada master plan yang jelas," Kata Kepala Desa Timbanuh, Muhammad Ilham, belum lama ini.


Dia mengatakan, sebenarnya jika ingin ada event besar ada aula yang bisa dimanfaatkan. 


Pemdes, ujarnya, tahun ini baru bisa mengelola lokasi tersebut melalui karang taruna setempat. 


Ke depan, kata dia, Pesanggrahan bakal dijadikan sebagai pusat informasi wisata, khususnya destinasi yang ada di Timbanuh.


Menurutnya, destinasi di Timbanuh terbilang komplit. Mulai dari air terjun yang jaraknya hanya 100 meter. 


"Di jalur pendakian Mayung Polak juga ada banyak air terjun dan lokasi perkemahan yang bisa dikerjasamakan dengan TNGR," paparnya.


Selanjutnya ada wisata air Sleong. Menawarkan arum jeram yang aman jika dikunjungi. 


Lebih lanjut Muhammad Ilham mengatakan, Timbanuh juga merupakan jalur resmi pendakian ke Gunung Rinjani. Selain itu, menjadi favorit bagi mereka yang camping ground.


Menurutnya, wisata yang ada di desa itu tak kalah dengan Sembalun. Apa yang tak bisa dinikmati di Sembalun dapat dinikmati di Timbanuh.


Tinggal penataan manajemen di lokasi itu disebutnya perlu dibenahi, serta perlu banyak belajar. 


"Bagaimana Pesanggarahan ini kita benahi dulu, di sini kita memulai untuk mengembangkan wisata yang ada di desa," ujarnya. 


Pihaknya tak ingin berbicara uang terlebih dahulu. Menurutnya yang lebih penting dari itu keamanan dan kebersihannya.


Untuk bersaing dengan desa wisata lainnya, kata dia, pengunjung harus merasa nyaman. Mereka datang lepas harta tanpa harus mengingatnya.


"Jadi pengunjung mau parkir dimana pun tidak merasa khawatir. Bagi anak sekolah yang datang rekreasi sambil belajar," ujarnya.


Sementara Wakil Bupati Lombok Timur, H Moh Edwin Hadiwijaya, yang ditemui di lokasi itu turut mengkomentari kebaradaan destinasi satu ini. Menurutnya, banyaknya bangunan baru namun bangunan lama tak tersentuh.


Wabub mengakui, lokasi itu jarang sekali mendapat sentuhan dari pemerintah. Lantaran itu, guna menjaga bukti kesejarahan pihaknya akan terus melakukan komunikasi dengan kepala desa setempat.


Edwin mengatakan, terhintung sejak tanggal 31 Desember 2024. Sebelumnya di pihak ketigakan namun tidak dilanjutkan.


Dia meminta agar karang taruna lebih serius dalam membangun lokasi itu. "Alhamdulillah kerja karang taruna dikawal oleh kepala desa," ujarnya.


Sementara itu, Ketua Karang Tarun Desa Timbanuh, Wahidan membeberkan, sudah membuat plan agar lokasi itu semakin menarik pengunjung. Rencana itu mulai dari agenda mingguan, bulanan, hingga tahunan.


Dia mengatakan, lahan seluas 80 are itu disebutnya bisa dimanfaatkan untuk menggelar berbagai kegitan. 


Dia memaparkan, jumlah kunjungan sebelum puasa mencapai 100 orang, memasuki bulan puasa rata-rata 50. Karcis masuk Rp5 ribu dan parkir roda dua dikenakan Rp2 ribu dan roda empat Rp5 ribu.


“Rencana ada kegiatan sparing lomba gasing, lomba kecial, presean mingguan. Sebab kita memiliki areal cukup luas," ujarnya. (kin)

14/03/25

UNESCO beri 5 rekomendasi agar Gunung Rinjani tetap jadi geopark dunia

 
UNESCO beri 5 rekomendasi agar Gunung Rinjani tetap jadi geopark dunia
Foto: Gunung Rinjani. (edmond)

OPSINTB.com - Pemprov NTB komitmen mempertahankan status Gunung Rinjani sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark melalui proses validasi yang akan dilakukan pada tahun ini. 


Hal tersebut disampaikan Gubernur NTB, H Lalu Muhamad Iqbal saat menerima audiensi Tim Geopark Rinjani di Ruang Kerjanya, Jumat (14/3/2025).


Dalam kesempatan tersebut, Miq Iqbal sapaan Gubernur, meminta dukungan Tim Geopark Rinjani dalam mempersiapkan berbagai persyaratan validasi. 


"Mohon teman-teman dibantu untuk persiapakan dokumen-dokumen sebagai syarat validasi," ucap Miq Iqbal. 


Untuk mendukung hal tersebut, Miq Iqbal juga telah meminta kepada Bappeda Provinsi NTB untuk segera menyelesaikan administrasi Tim pengurus Geopark Rinjani sebagai garda terdepan dalam mempertahankan status gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia itu.


Sementara itu, Geoscientist Geopark Rinjani Lombok Meliawati, dalam laporannya menyebutkan timnya telah melakukan berbagai persiapan untuk mengikuti validasi dari UNESCO. Sejak akhir 2024, timnya telah mengirimkan Executive Summary berisi ringkasan informasi penting tentang Rinjani kepada UNESCO.


UNESCO kemudian memeriksa progress report yang mencakup kegiatan yang dilakukan sejak Rinjani kembali ditetapkan sebagai global geopark pada 2022 hingga 2025. Dalam laporan tersebut, tim UNESCO memberikan lima rekomendasi yang harus diperhatikan. 


Rekomendasi tersebut di antaranya, peningkatan visibilitas, seperti penyediaan papan informasi atau tanda yang menunjukkan pengunjung berada di area geopark, menggunakan 3 bahasa, bahasa Indonesia, Daerah, dan Inggris. Rekomendasi lainnya adalah peningkatan jalan, jaringan listrik, air, hingga manajemen sampah. 


Selain itu, secara kelembagaan Geopark Rinjani diminta mendukung pemberdayaan perempuan, seperti di Sembalun, Lombok Timur, dan Senaru, Lombok Utara. UNESCO juga meminta pemerintah mengembangkan infrastruktur untuk pengelolaan pengunjung, seperti pusat informasi di luar Museum NTB, terutama di dua geosite, yakni Sembalun dan Gili Trawangan. Rekomendasi lainnya adalah, pemda diminta mengeksplorasi manajemen pariwisata di kawasan gili agar lebih berkelanjutan. (red)

18/02/25

Nasib pariwisata di Lotim bergantung pada tata ruang

 
Nasib pariwisata di Lotim bergantung pada tata ruang

Foto: Tanjung Beloam Sekaroh. (Edmon)


OPSINTB.com - Ekonomi pariwisata menjadi sub tema dialog mengawali tahun 2025, yang digelar melalui kolaboratif tim yakni KNPI, BPBD, dan Formabes.


Pemilihan teman ini terbilang tepat. Sebab, pengelolaa pariwisata masih menjadi pekerjaan rumah. Tak hanya di Lombok Timur, namun Lombok secara umum.


Ketua BPPD Lotim yang bertindak langsung sebagai moderator dalam kegiatan tersebut, Yogi Birrul Walid Sugandi mengatakan, tata kelola pariwisata dianggap belum ideal. Tidak hanya di Lombok Timur tapi di Lombok secara umum.


Semisal kata dia, tata kelola hotel, transportasi, destinasi, bidang kawasan baik pesisir, pegunungan muapun pedesaan. 


Desa wisata misalnya, belum memiliki Perdes tentang master plan wisata, baik jangka pendek dan jangka panjang.


"Ternyata kita tidak memiliki dokumen itu bukan hanya di Lombok Timur tapi juga di Lombok," paparnya.


Catatan selanjutnya ialah soal sistem koordinasi. Seperti di kawasan pesisir terutama yang menyangkut perairan di tengah laut yang merupakan otoritas Pemprov.


Begitu juga dengan hutan itu otoritas KPH Rinjani Timur, pemerintah pusat melalui Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Sedang kabupaten disebutnya tak memiliki MoU mengenai sistem kerjsama yang berbasis struktural. 


Dia mencontohkannya seperti di Pantai Pink, Jerowaru. Pintu masuk ke lokasi itu ialah hutan Sekaroh yang merupakan wewenang Pemprov, tapi aktivitas di dalamnya warga Lombok Timur. 


"Ketika terjadi komplain oleh wisatawan atau investor yang akan membangun fasilitas berkahir pada misleading komunikasi," paparnya.


Penjabat Bupati Lombok Timur, H Muhmmad Juiini Taofik, yang hadir dalam acara itu membeberkan adanya peningkatan kunjungan wisata di Gumi Patuh Karya. Pada tahun 2023 lalu angka kunjungan di Lotim 53 ribu, tahun 2024 sebanyak 94 ribu.


Dia mengakui kunjungan itu tak terasa. Tapi, masyarakat Lombok Timur pasti merasakan perputaran itu.


Andai pun satu banding dua dengan Lombok Barat atau Lombok Tengah, tapi impactnya pasti lebih besar di Lotim.


"Karena investor pariwisata kita di Lombok Timur ini banyak dari UMKM. Dia pemodalnya, pemiliknya, sampai managernya," kata Ofik.


Lain halnya dengan hotel yang disebutnya donaturnya atau pengelolanya lebih banyak dari luar. 


"Jadi istilah saya pariwisatanya seperti mata air, harus kita jaga dan kita harus punya kesamaan prioritas," katanya.


Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur, Farouk Bawazir mengatakan, Lotim disebutnya memiliki potensi yang sangat luar biasa. Cuma dirinya melihat Lotim betul-betul dibutuhkan untuk introvert.


"Kalau mau nyante, tenang, tidak diganggu siapa-siapa ya sudah ke Lombok Timur saja main," kata politisi partai PPP ini.


Menurutnya, hal-hal semacam itu perlu branding yang kuat. Dalam artian setidaknya walaupun Lotim sekarang dikenal sebagai tempat yang nyaman, tapi juga memiliki potensi yang ditawarkan.


Lotim, kata dia, simpel namun brilian. Namun untuk bisa semacam itu faktor-faktor seperti infrastruktur, tingkat keamanan, penunjang pariwsiata juga harus diperhatikan.


Selama lima atau enam tahun belakangan ini, kata dia, tidak ada brand besar masuk ke Lotim. 


Pariwisata harus bisa ditata dengan baik sehingga aspek-aspek penataan ruang lingkup baik di desa wisata maupun non pariwisata bisa terpenuhi dengan baik.


"Kita tahu kan kadang-kadang pariwisata itu tourism is so fun. Tapi jika tourism is not so fun tidak akan bakalan ramai," kata dia. 


Tapi kadang-kadang, bebernya, kalau tidak ditata dengan sistem penataan ruang yang baik di daerah tentu akan menganggu juga. 


"Contohnya mau bangun cafe, maka harus bisa berdampingan dengan lingkungan," pungkasnya. (kin)

01/01/25

Perayaan pergantian tahun di Sunrise Land Lombok hipnotis ribuan pengunjung

 

Pantai sunrise land lombok

OPSINTB.com - Hujan sore itu sudah reda. Air di aspal jalan sudah mulai mengering. Hanya tinggal tanah di samping kiri kanan masih tampak basah, begitu juga pasir pantai.


Semakin sore, orang-orang semakin memadati pantai. Masing-masing mencari tempat duduk yang nyaman, tak lupa mereka memesan minuman dan cemilan.


Tak berselang pesanan datang. Pengunjung nampak asyik bercanda ria, ditemani debur ombak pantai.


Tak berselang lama, waktu magrib tiba. Sebagian dari mereka sibuk memasang tenda, sisanya tetap duduk santai, sebagian kecilnya pulang.


Waktu semakin larut, pengunjung semakin ramai memadati tenpat yang begitu luas. Ditambah, beberapa hiburan dilokasi itu, membuat susasana semakin asyik.  


Waktu terus berjalan, pergantian tahun baru pun akan segara tiba. Tahun 2025 di Pantai Sunrise Land Lombok, Labuan Haji, nampak begitu memesoan. 


Bagaiamana tidak, langit yang begitu cerah berhiaskan bintang. Perpaduan nyala kembang api dengan birunya air laut, membuat mata terbelalak karena keindahan.


Teriakan para pengunjung di tempat itu, tak hanya ekspresi kebahagiaan. Namun harapan, tahun 2025 akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.


Di tengah riuh pengujung sambut tahun 2025, ada pemadangan yang berbeda. Pengelola pantai terlihat sibuk mondar-mandir berkomunikasi dengan rekannya lewat Handy Talky.


"Monitor-monitor di gerbang UJS," begitulah bunyi trdengar meski begitu samar.


Suasana malam tahun baru di Sunrise Land Lombok, tanpak sederhana tapi mampu menghipnotis pengunjung.  


Ribuan pengunjung dengan tenda yang berjejer di bibir pantai nampak antusias menunggu datangnya tahun baru 2025. Terlebih di lokasi yang sama beragam event digelar mulai dari live music, karaoke, bazar, dan yang paling ditunggu-tunggu adalah pesta kembang api oleh para nelayan tradisional setempat. 

 

"Jumlah pengunjung yang datang tahun ini jauh di luar dugaan," kata Direktur Sunrise Land Lombok, Qori Bayyinaturrosyi, Selasa (31/12/2024).


Mengingat kondisi cuaca disebut Qori, yang tak bersahabat, curah hujan yang tinggi serta adanya imbauan pemerintah terkait kondisi laut di akhir tahun ini.


Namun demikian, kata dia, keberuntungan sedang berpihak. Alam begitu bersahabat, semakin gelap, pengunjung semakin banyak berdatangan dari berbagai penjuru, meskipun di sore hari menjelang malam sempat turun gerimis.


Dia membeberkan, dari data pengunjung yang camping mencapai 110 orang, terdiri dari 80 perempuan dan 30 laki-laki.


"Sementara pengunjung yang liburan malam sebanyak 700 orang, 505 perempuan dan 195 laki-laki," terangnya.


Dikatakannya, kegiatan malam tahun baru yang diinisiasi Sunrise Land Lombok terlaksana dengan sukses. Dengan modal live music dan pesta kembang api di tengah laut, bisa menarik orang berbondong-bondong datang ke lokasi itu.


Bahkan, lanjutn dia, di atas pukul 00:00 Wita, masih ada pengunjung yang datang untuk camping. 


"Hingga pukul 01:11 pagi, masih ada pengunjung yang datang untuk camping," imbuhnya.


Pada kesempatan itu, dirinya mengucapkan terimakasih kepada seluruh tim yang ikut berpartisipasi mensukseskan kegiatan tersebut. Utamanya, kepada pengelola dan pengunjung yang datang dari berbagai daerah di Lombok Timur dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). 


"Alhamdulillah, meskipun acaranya dadakan dan nekat, tapi bisa berjalan spektakuler dan semua pengunjung merasa dapat pengalaman yang istimewa," pungkasnya. (zaa)

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama